Indrazwari, Shintami Nurul, NIM. 050312625 (2009) FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK TEH HIJAU BERBASIS MANITOL DENGAN METODE GRANULASI BASAH (Pengaruh Kadar Bahan Pengikat Etil Selulosa Terhadap Mutu Fisik Tablet). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK FF. 88_08 Ind f.pdf Download (415kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-indrazwari-8834-ff8808-f.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tablet hisap ekstrak teh hijau merupakan bentuk sediaan farmasi yang dikembangkan untuk memanfaatkan komponen bioaktif dalam teh hijau yakni katekin dengan pertimbangan lebih menguntungkan baik ditinjau dari segi stabilitas, segi terapi, dan juga menaikkan nilai ekonomi. Tablet hisap memiliki persyaratan khusus dibanding tablet konvensional, diantaranya adalah kekerasannya dipersyaratkan lebih tinggi yakni lebih dari 15 kP, kerapuhan <1% dan waktu melarutnya cukup lama yakni berkisar 30 menit atau kurang. Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka diperlukan berbagai upaya diantaranya adalah memilih jenis dan jumlah bahan pengikat. Penelitian im dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan pengikat etil Selulosa dengan kadar 1%, 3%, dan 5% terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak teh hijau yang dibuat dengan metode granulasi basah dan mengetahui penambahan kadar etil selulosa yang menghasilkan mutu fisik tablet hisap ekstrak teh hijau yang optimal. Tablet hisap ektrak teh hijau dibuat dengan metode granulasi basah. Metode granulasi basah memiliki banyak keuntungan diantaranya dapat memperbaiki kohesivitas, sifat alir, kompresibilitas serbuk, serta distribusi dan keseragaman kandungan bahan obat dalam tablet lebih baik. Bahan tambahan yang digunakan antara lain manitol sebagai pengisi dan magnesium stearat 0,5% sebagai lubrikan. Sebelum pembuatan tablet dilakukan pemeriksaan mutu fisik granul meliputi kandungan lengas, kecepatan alir, dan sudut diam. Hasil pemeriksaan mutu fisik granul menunjukkan bahwa granul yang dihasilkan memiliki mutu fisik yang baik. Kandungan lengas granul FI (0%), FII(1%), FIII(3%), dan FIV(4%) berkisar antara 0,90%-1,46% sedangkan kandungan lengas granul yang baik untuk tablet hisap antara 0,75%-2%. Hasil evaluasi sudut diam granul FI, FII, FIII, dan FIV memberikan hasil antara 23,70°-27,40° serta kecepatan alir granul menunjukkan kecepatan alir berkisar antara 5,58-7,54 g/dt. Granul yang baik mempunyai sudut diam antara 20°-40° dan kecepatan alir >10 g/dt. Tablet dicetak dengan alat penekan hidrolik menggunakan tekanan 1 ton selama 3 detik dan diameter 13 mm. Kemudian dilakukan pemeriksaan mutu fisik tablet FI (0%), FII(1%), FIII(3%), dan FIV(4%) meliputi kekerasan, kerapuhan dan wak-tu melarut tablet. Dan hasil pemeriksaan mutu fisik tablet diperoleh hasil kekerasan sebagai berikut FI= 9,35±0,10 kP. FII= 10,30±0,35 kP; FIII= 12,30±0,19 kP dan FIV= 14,87±0,88 kP. Dari hasil pemeriksaan kerapuhan tablet diperoleh hasil untuk FI= 1,22±0,08 %; FII= 1,12±0.03 %, FIII= 0,84±0,01 % dan FIV= 0,44±0,02% serta hasil uji waktu melarut tablet untuk FI= 9,41±0,42 menit; FII= 16,77±0,26 menit; FIII= 29,46±0,46 menit dan FIV= 93,99±1,55 merit. Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah semakin besar kadar bahan pengikat etil selulosa akan meningkatkan kekerasan dan waktu melarut serta menurunkan kerapuhan tablet hisap ekstrak teh hijau. Kadar etil selulosa yang dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kekerasan, penurunan kerapuhan serta waktu melarut yang memenuhi persyaratan tablet hisap ekstrak teh hijau. Dari penelitian disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai stabilitas serta aseptabilitas dan tablet hisap ekstrak teh hijau dengan etil selulosa sebagai pengikat.

Actions (login required)

View Item