Salma Amiratul Mu’adz (2020) Teknik Penyusunan Gigi Tiruan Sebagian Lepas Unilateral Pada Kasus Supraposisi Gigi Posterior Rahang Bawah. Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (715kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf Download (713kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf Download (714kB) |
|
Text (BAB I)
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (714kB) |
|
Text (BAB II)
5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 16 October 2023. Download (718kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
6. BAB III LAPORAN KASUS.pdf Restricted to Registered users only until 16 October 2023. Download (719kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
7. BAB IV PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 16 October 2023. Download (715kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
8. BAB V PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only until 16 October 2023. Download (712kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (715kB) |
|
Text (KESEDIAAN)
10. Kesediaan Salma Amiratul.pdf Restricted to Registered users only Download (226kB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Kehilangan gigi sebagian yang tidak digantikan dapat memberi dampak berupa migrasi dan rotasi gigi asli yang masih ada dan erupsi berlebih pada gigi antagonis. Perlunya penggantian gigi yang hilang dengan pembuatan gigi tiruan adalah untuk memberikan stabilitas oklusi untuk mencegah gigi di rahang yang sama lepas dan gigi-gigi yang lain di rahang yang berlawanan supraposisi. Keadan gigi supraposisi menyulitkan penyusunan gigi saat pembuatan gigi tiruan lepas. Tujuan: Untuk mengetahui teknik penyusunan gigi tiruan sebagian lepas unilateral pada kasus supraposisi gigi posterior rahang bawah. Kasus: Gigi dengan kasus supraposisi pada gigi 34 melebihi bidang oklusi. Kesimpulan: Teknik penyusunan gigi tiruan sebagian lepas unilateral pada kasus supraposisi gigi posterior rahang bawah, pada prinsipnya sama dengan proses penyusunan gigi tiruan sebagian lepas pada umumnya. Tetapi pada penyusunan anasir gigi dengan kasus supraposisi meskipun diusahakan untuk disusun secara normal tetapi tetap tidak bisa disusun normal karena bidang oklusal yang menyimpang dari bentuk ideal. Yang mendapat perhatian lebih yaitu pada tahap penyusunan gigi 24 yang disusun sedikit masuk ke palatal dan menyesuaikan dengan gigi antagonisnya, kemudian ditambahkan gigi lagi disebelah distal gigi 24 untuk pertimbangan estetik gigi tiruan.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir D3) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FV.TKG.10-20 Mua t | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Penyusunan gigi, supraposisi, gigi posterior rahang bawah | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry > RK1-715 Dentistry | |||||||||
Divisions: | 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Teknik Kesehatan Gigi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 16 Oct 2020 05:05 | |||||||||
Last Modified: | 16 Oct 2020 05:05 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/100236 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |