Lucky Yusuf Arsya (2020) Kartel Sinaloa Sebagai Faktor Penghambat Merida Initiave Dalam Memberantas Perdagangan Narkotika Dari Meksiko Ke Amerika Serikat. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1.HALAMAN JUDUL.pdf Download (876kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2.ABSTRAK.pdf Download (439kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3.DAFTAR ISI.pdf Download (387kB) |
|
Text (BAB I)
4.BAB I.pdf Download (692kB) |
|
Text (BAB II)
5.BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 12 November 2023. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
6.BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 12 November 2023. Download (822kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
7.BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 12 November 2023. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
8.BAB V.pdf Restricted to Registered users only until 12 November 2023. Download (358kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (526kB) |
|
Text
16-embargo - lucky yusuf.pdf Restricted to Registered users only Download (525kB) | Request a copy |
Abstract
Sebagai salah satu kartel narkotika terkuat di Meksiko, Kartel Sinaloa telah memberikan ancaman bagi AS dan Meksiko. Jumlah peredaran narkotika di AS dan kematian akibat kekrasan di Meksiko menjadi permaslahan utama bagi kedua negara. Dilandasi kesamaan akar permasalahan tersebut, AS dan Meksiko menjalin kerjasama bilateral yang didasari prinsip shared responsibility yakni Merida Initiative. Sejak diresmikannya Merida Initiative pada tahun 2007, Merida Initiative yang diharapkan dapat mengurangi permasalahan narkotika dan kekerasan di AS maupun Meksiko, tidak berhasil mencapai target pembentukannya. Upaya AS dengan memberikan bantuan dana dan pelatihan bagi pemerintah Meksiko ternyata tidak juga berhasil menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh kedua negara tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa permasalahan dan hambatan dalam kerangka kerjasama bilateral Meksiko dan AS melalui Merida Initiative sehingga terdapat kesulitan untuk mengatasi permasalahan peredaran narkotika ilegal di AS. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatif dengan mengkaji secara kualitatif melalui kerangka TOC dan kerjasama bilateral melawan organisasi kejahatan. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat dua permasalahan yang menjadi hambatan Merida Initiative dalam operasionalisasinya, yakni kompleksitas struktur Kartel Sinaloa dan tidak tepatnya penggunaan strategi kerjasama militer. Kartel Sinaloa memiliki struktur yang unik dan sangat sulit untuk ditemukan pusat operasinya. Dengan memanfaatkan model hirarkis korporasi dan jaringan, Kartel Sinaloa telah menunjukkan stabilitasnya dalam pemasokan narkotika ke AS meski pemimpinnya telah di ekstradisi. Terlebih, penggunaan strategi militer oleh Merida Initiative yang tidak mengurangi kekerasan maupun pasokan narkotika ke AS, menunjukkan bagaimana Kartel Sinaloa berhasil menaklukkan tantangan yang ada.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis.HI.61-20 Ars k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Kartel Narkotika, Shared Resposibility, Merida Iniatiative, Kerjasama Bilateral, TOC | ||||||
Subjects: | J Political Science > JZ International relations > JZ5-6530 International relations | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | hardiansah pramana abdilah | ||||||
Date Deposited: | 14 Dec 2020 06:44 | ||||||
Last Modified: | 14 Dec 2020 06:44 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/100737 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |