Zulfa Permata Suri (2020) Analisis Pertumbuhan Startup Dan Unicorn: Perbandingan Antara Indonesia Dan Australia. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
1.HALAMAN JUDUL.pdf Download (1MB) |
|
Text (ABSTRAK)
2.ABSTRAK.pdf Download (348kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3.DAFTAR ISI.pdf Download (481kB) |
|
Text (BAB I)
4.BAB I.pdf Download (767kB) |
|
Text (BAB II)
5.BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 13 November 2023. Download (513kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
6.BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 13 November 2023. Download (841kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
7.BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 13 November 2023. Download (553kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
8.BAB V.pdf Restricted to Registered users only until 13 November 2023. Download (347kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
|
Text
30-Kesediaan Publikasi -Zulfa Permata Suri - 071611233010 - zulfa permata.pdf Restricted to Registered users only Download (199kB) | Request a copy |
Abstract
Ekosistem bisnis dan kemudahan berbisnis di suatu negara telah terbukti berpengaruh pada pertumbuhan sektor startup dan unicorn. Dibandingkan dengan Indonesia, Australia memiliki skor yang lebih tinggi, baik dalam Global Entrepreneurship Index (GEI), yang mengukur kesehatan ekosistem bisnis dan dalam Ease of Doing Business (EODB), yang mengukur kemudahan berbisnis di suatu negara. Kondisi tersebut menandakan Australia memiliki iklim yang lebih mendukung bagi pertumbuhan sektor tersebut. Namun pada kenyatannya, startup dan unicorn yang ada di Indonesia jumlahnya dapat mengungguli yang ada di Australia. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor lain yang dapat berpengaruh pada ekosistem bisnis dan pertumbuhan sektor tersebut dengan membandingkan kondisi pada kedua negara. Penelitian eksplanatif-komparatif ini berfokus pada tahun 2013-2019 dengan menggunakan teori Demografi, Ekosistem Bisnis Isenberg, dan Neo-techno Nationalism sebagai kerangka berpikirnya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat celah dalam model ekosistem bisnis Isenberg yang tidak memperhatikan faktor demografi dan peran pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur teknologi sebagai faktor penunjang. Dalam kasus ini, pertumbuhan sektor startup dan unicorn di Indonesia didukung oleh faktor demogafis populasi muda. Sedangkan fenomena penuaan populasi di Australia lah yang kemudian menjadi faktor penghambatnya. Temuan selanjutnya mengindikasikan peran penting pemerintah dalam membangun infrastruktur teknologi untuk pertumbuhan sektor ini.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis.HI.75-20 Sur a | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Startup, Unicorn, Demografi, Infrastruktur Teknologi, Indonesia, Australia | ||||||
Subjects: | J Political Science > JZ International relations | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | hardiansah pramana abdilah | ||||||
Date Deposited: | 15 Dec 2020 23:12 | ||||||
Last Modified: | 15 Dec 2020 23:12 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/100773 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |