PENGARUH KADAR DINATRIUM EDETAT YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN NATRIUM METABISULFIT TERHADAP STABILITAS SEDIAAN INJEKSI KLORPROMAZIN HCl

Rully Prihanti, 050112428 (2005) PENGARUH KADAR DINATRIUM EDETAT YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN NATRIUM METABISULFIT TERHADAP STABILITAS SEDIAAN INJEKSI KLORPROMAZIN HCl. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-kkbkk2ff41-1587-ff41-06-u.log

Download (263B)
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-kkbkk2ff41-1587-ff41-06-u.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang " Pengaruh Kadar Dinatrium Edetat yang Dikombinasikan dengan Natrium Metabisulfit terhadap Stabilitas Sediaan Injeksi Klorpromazin HCI". Klorpromazin HC1 merupakan zat aktif yang tidak stabil terhadap cahaya, tidak stabil dalam larutan alkali (terurai dengan cepat dalam larutan alkali), tidak stabil dengan adanya oksigen (mengalami oksidasi), tetapi stabil dengan adanya panas sehingga sterilisasinya menggunakan autoklaf. Klorpromazin HCI dalam bentuk padat dan larutan dalam air mengalami oksidasi oleh cahaya. Cahaya bekerja sebagai katalis dalam reaksi oksidasi (oksidasi fotokimia), sehingga terbentuk warna merah muda atau kuning. Klorpromazin HCI yang mengalami oksidasi fotokimia akan terdegradasi membentuk klorpromazin sulfoksid (Lund, 1994). Sehingga bila sudah terbentuk perubahan warna maka larutan tidak boleh digunakan lagi (Parrot, 1971, Lund, 1994), karena selain dapat mengindikasikan adanya perubahan efektifitas sediaan juga tidak aseptabel lagi secara farmasetik. Untuk mencegah atau menghambat proses oksidasi tersebut dapat ditambahkan suatu antioksidan. Antioksidan bekerja dengan cara bereaksi dengan oksigen lebih cepat daripada bahan obat dan akan melindungi bahan obat sampai obat digunakan oleh pasien dengan bereaksi dengan oksigen terlebih dahulu daripada obat yang dilindungi (Cartensen, 2000). Antioksidan tunggal sering tidak cukup untuk melindungi sediaan secara sempurna. Untuk meningkatkan efektifitasnya biasanya digunakan kombinasi dari dua antioksidan atau kombinasi antioksidan dengan suatu chelating agent. Chelating agent efektif dalam meningkatkan efektifitas antioksidan dengan membentuk kompleks dengan sejumlah sesepora ion logam, sehingga aktivitas katalitik dari logam dalam proses oksidasi dapat dieliminasi. Oleh karena itu dilakukan penelitian menggunakan natrium metabisulfit sebagai antioksidan yang dikombinasikan dengan dinatrium edetat sebagai chelating agent yang diharapkan akan bekerja sinergis sehingga menghasilkan sediaan injeksi klorpromazin yang lebih stabil secara kimia dan fisika bila dibandingkan dengan penggunaan natrium metabisulfit sebagai antioksidan tunggal. Penelitian ini menggunakan 3 macam konsentrasi dinatrium edetat yaitu 0,01 %, 0,05 % dan 0,1% yang dikombinasi dengan natrium metabisulfit 0,1 %. Dibuat empat formula sediaan injeksi klorpromazin HCI, formula 1 mengandung bahan tambahan natrium metabisulfit sebagai antioksidan tunggal dengan konsentrasi 0,1 % sedangkan formula 2, 3 dan 4 masing- masing mengandung antioksidan natrium metabisulfit dengan konsentrasi 0,1 % yang dikombinasi dengan dinatrium edetat dengan kadar yang semakin meningkat yaitu 0,01 %, 0,05 % dan 0,1 %. Sediaan mengandung klorpromazin HCI 25 mg/ml dikemas dalam ampul 2 ml dan disterilkan dengan autoklaf 115" C 30 menit. Sebelum sampel diautoklaf dilakukan penetapan kadar terlebih dahulu untuk mengetahui stabilitas bahan aktif terhadap panas. Kadar yang didapat sebelum dan sesudah autoklaf tidak berbeda makna, sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan aktif tahan pemanasan atau tidak terurai dengan adanya perlakuan panas 115" C 30 menit. Pada penelitian stabilitas sediaan injeksi klorpromazin HCI menggunakan tiga konsentrasi dinatrium edetat dan satu macam konsentrasi natrium metabisulfit ini dipilih metode analisis KLT-Densitometri. Telah dilakukan validasi metode Kromatografi Lapis Tipis - Densitometri (KLT- densitometri) yang meliputi uji selektifitas, linieritas, akurasi dan presisi, sehingga metode tersebut dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Uji stabilitas dilakukan dengan menyimpan sediaan selama tujuh belas hari pada suhu 40 ± 2° C, kemudian kadar sediaan injeksi klorpromazin HCI diperiksa pada hari ke- 0, 3, 7, 12 dan 17. Selain itu juga dilakukan uji sterilitas, pemeriksaan pH, pemeriksaan bahan partikulat, dan pemeriksaan perubahan warna. Kinetika degradasi klorpromazin HCI dapat diketahui dengan menentukan orde reaksi yang terjadi dengan menggunakan metode grafik. Hasil menunjukkan degradasi klorpromazin HCI mengikuti kinetika orde 1. Setelah dilakukan perhitungan harga k40 masing-masing formula didapatkan hasil k40 F1 (0,01658/hari) > F2 (0,01059/hari) > F3 (0,0138/hari) > F4 (0,00092/hari). Sehingga dapat diketahui bahwa formula 1 paling tidak stabil, sedangkan formula 4 paling stabil. Selain dilakukan penetapan kadar sampel dilakukan juga uji sterilitas, pemeriksaan pH, pemeriksaan perubahan warna dan pemeriksaan bahan partikulat. Dari serangkaian pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sediaan klorpromazin HCI stabil secara fisik dan mikrobiologi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa stabilitas sediaan injeksi klorpromazin HC1 meningkat sesuai dengan peningkatan kadar dinatrium edetat (0,01%, 0,05%, 0,1%) sebagai chelating agent yang dikombinasikan dengan natrium metabisulfit (0,1%) sebagai antioksidan dan sediaan dengan kombinasi natrium metabisulfit 0,1 % dan dinatrium edetat 0,1 % adalah sediaan yang paling stabil sampai pengamatan hari ke 17 dengan k40 0,00092/hari.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF 41/06
Uncontrolled Keywords: CHLORPROMAZINE
Subjects: R Medicine
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
Rully Prihanti, 050112428UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSOEMARTINA, Dra. MARS., AptUNSPECIFIED
Thesis advisorDEWI ISADIARTUTI, Dra. M.Si., Apt.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 07 Aug 2006 12:00
Last Modified: 06 Jun 2017 16:22
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10156
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item