RURY RAHMAWATI, 050312634 (2009) PERBANDINGAN PENENTUAN KADAR SIMULASI TABLET TIRUAN CAMPURAN SULFAMETOKSAZOL DAN TRIMETOPRIM ANTARA VISUALISASI LAMPU UV DENGAN PENAMPAK NODA MENGGUNAKAN METODE KLT-DENSITOMETRI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-rahmawatir-8830-abstract-8.pdf Download (401kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-rahmawatir-8532-ff0208.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Telah dilakukan penelitian "Perbandingan Penentuan Kadar Simulasi Tablet Tiruan Campuran Sulfametoksazol dan Trimetoprim Dengan Visualisasi Lampu UV dan Penampak Noda (N-1 naftil etilendiamina dihidroklorida dan Bromofenol biru) menggunakan Metode KLT-Densitometri". Penelitian yang dilakukan meliputi uji kualitatif, validasi metode KLT-Densitometri dan penerapan metode KLT-Densitometri untuk penentuan kadar salah satu sediaan tablet campuran sulfametoksazol dan trimetoprim yang beredar di pasaran. Pada metode KLT-Densitometri, digunakan fasa diam Silika Gel 60F 254 nm dari E Merck No. 1.05554.0001 dan sistem fase gerak terpilih adalah etanol aseton (15:85). Panjang gelombang dengan visualisasi lampu UV terpilih untuk sulfametokzol adalah 270 nm dan untuk trimetoprim adalah 285 nm. Sedangkan panjang gelombang dengan visualisasi penampak noda terpilih untuk sulfametoksazol dengan N-1 naftil etilendiamina dihidroklorida adalah 525 nm dan 620 nm untuk pengukuran trimetoprim dengan bromofenol biru. Pada uji linieritas, persamaan regresi untuk sulfametoksazol Y= 6.725,12x + 8.516,82 dengan koefisien korelasi (r) sulfametoksazol 99,90.10-2 (p=3,37.10-4; p<0,01) dan trimetoprim Y= 2.630,31 x + 3.121,48 dengan koefisien korelasi (r) 99,30.10-2 (p= 436,88.10-4; p<0,05). Sedangkan persamaan regresi sulfametoksazol dengan visualisasi penampak noda N-1 naftil etilendiamina dihidroklorida Y= 15.911,54x +8.068,26 dengan koefisien korelasi (r) 99,54.10-2 (p=974,59.10-4; p>0,05) dan Y= 872,99x -1.278,27 dengan koefisien korelasi (r) 95,80.10-2 (p=2517,94.10-4; p>0,05) untuk trimetoprim dengan penampak noda bromofenol biru. Untuk harga Xp sulfametoksazol dan trimetoprim dengan visualisasi lampu UV adalah 0,38 pg dan 1,02 gg sedangkan harga Xp sulfametoksazol dengan penampak noda N-1 naftil etilendiamina dihidroklorida dan trimetoprim dengan penampak noda bromofenol biru adalah 0,80 µg dan 3,52 gg dengan X, sulfametoksazol dan trimetoprim 0,81 µg dan 1,20 pg. Akurasi pada simulasi tablet campuran sulfametoksazol dan trimetoprim dengan visualisasi lampu UV diperoleh 99,71 % untuk sulfametoksazol dan 100,19 % untuk trimetoprim. Sedangkan akurasi yang diperoleh dari visualisasi dengan penampak noda, untuk sulfametoksazol dengan N-1 naftil etilendiamina dihidroklorida sebesar 110,65 % dan trimetoprim dengan bromofenol biru sebesar 91,20 %. Presisi terhadap alat yang didapat dari penotolan sebanyak 10 kali dengan jumlah dan volume yang sama dari campuran sulfametoksazol dan trimetoprim dengan perbandingan 5:1 dari visualisasi dengan lampu UV diperoleh koefisien variasi untuk sulfametoksazol 0,67 % dan untuk trimetoprim 1,81 %. Sedangkan harga koefisien variasi dengan visualisasi penampak noda untuk sulfametoksazol dengan N-1 naftil etilendiamina dihidroklorida sebesar 1,60 % dan untuk trimetoprim dengan bromofenol biru sebesar 0,68 %. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode KLT-Densitometri melalui visualisasi dengan lampu UV hasilnya memenuhi syarat sebagai metode analisis dibandingkan dengan visualisasi penampak noda (N-1 naftil etilendiamina dihidroklorida dan bromofenol biru) sehingga metode KLT-Densitometri melalui visualisasi lampu UV dapat diterapkan untuk penentuan kadar campuran sulfametoksazol dan trimetoprim.

Actions (login required)

View Item