PENGARUH Zn2+ TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN FITOSTEROID KULTUR PUCUK Solanum khasianum (SK-5)

ANDRI KURNIAWAN HASAN, 050012256 (2006) PENGARUH Zn2+ TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN FITOSTEROID KULTUR PUCUK Solanum khasianum (SK-5). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-hasanandri-1571-ff35-06.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Tanaman mempunyai kemampuan untuk mensintesis suatu senyawa yang dikenal dengan metabolit sekunder yang banyak digunakan dalam bidang farmasi. Salah satu metabolit sekunder yang banyak digunakan adalah senyawa steroid dan Solanum khasianum (SK-5) dapat menghasilkan senyawa tersebut. Pembentukan metabolit sekunder ini dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Pada Kultur Jaringan Tanaman (KJT), optimasi faktor eksternal merupakan upaya untuk memperoleh metabolit sekunder dalam jumlah yang sangat besar, salah satunya dengan penambahan elisitor tertentu. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ion logam merupakan elisitor abiotik yang potensial. Penelitian tentang respon kultur pucuk Solanum khasianum (SK-5) terhadap pemberian Zn2+ dalam berbagai kadar belum pernah dilakukan, maka kali ini dilakukan penelitian tentang pengaruh Zn2+ terhadap pertumbuhan dan kandungan fitosteroid kultur pucuk Solarium khasianum (SK-5). Kultur pucuk Solanum khasianum (SK-5) ditanam pada media Murashige dan Skoog yang telah dimodifikasi dengan penambahan benzyladenin 2 mg/L dan kasein hidrolisat l g'L (media BA2C;) dan diperbanyak dengan Cara subkultur yaitu kultur pucuk dari botol kultur dipindahkan ke beberapa media baru yang dilakukan secara aseptis setiap 3-4 minggu. Media perlakuan dibuat dengan menarnbahkan Zn`} dalam berbagai kadar yaitu Zn 0 (tanpa pemberian Zn` ), Zn orisinal /kontrol (2,0 ppm), Zn 10 (10 ppm), Zn 20 (20 ppm), Zn 40 (40 ppm), Zn 80 (80 ppm), dan Zn 160 (160 ppm). Kultur pucuk ditanam pada media perlakuan, diinkubasi dalam ruang kultur bersuhu 25°C selama 4 minggu kemudian dipanen dengan Cara mengeluarkan kultur pucuk dari botol, dicuci dengan air suling, ditiriskan dan dikeringkan di bawah lampu dengan suhu 40°C selama 10 hari. Dilakukan pengamatan morfologi dan histologi, pengamatan indeks pertumbuhan, pengukuran pH media, dan pengukuran kadar gula (% Brix) media. Pada pengamatan morfologis histologis secara makroskopis dan mikroskopis tidak terlihat adanya perbedaan pada semua perlakuan. Pada media Zn 160, kultur pucuk menunjukkan tanda-tanda penurunan aktivitas pertumbuhan pada minggu 3-4 yaitu dengan menggugurkan daunnya. Pada pengamatan indeks pertumbuhan, kultur pucuk yang ditanam pada media Zn orisinal (Zn 2,0 ppm) memberikan indeks pertumbuhan rata-rata yang tertinggi (IP = 1.68 + 0,16) dan terendah pada media Zn 160 (IP = 1,17 + 0,08). Pada hasil pengukuran pH, media yang digunakan oleh kultur pucuk Solanum khasianum (SK-5) pada perlakuan tanpa Zn2' dan Zn2' 10-160 ppm tidak terlihat adanya perbedaan bermakna jika dibandingkan dengan kontrol. Hasil pengukuran kadar gula (°% Brix) pada semua perlakuan menunjukkan adanya penurunan kadar gula (5-24%) jika dibandingkan dengan sebelum perlakuan. Penurunan tertinggi pada media Zn orisinal (% Brix = 2,9 ± 0,1), sedangkan penurunan terendah terjadi pada Zn 160 (% Brix = 3,5 0,3). Kultur pucuk yang telah kering diserbuk halus dan dihomogenkan, kemudian ditetapkan susut pengeringannya dan diekstraksi. Ekstraksi dilakukan dengan menimbang secara teliti 200,0 mg serbuk kering, kemudian ditambah 5 mL kloroform, diultrasonik selama 10 menit dan divortex selama 10 menit, diulangi sebanyak tiga kali. Filtrat dikumpulkan kemudian divapkan (fraksi kloroform). Residu dihidrolisa dengan 7,5 mL III 2 N dalam metanol pada suhu 70-75°C selama 2 jam pada ticaterhath untuk memecah ikatan aglikon (sterol/solasodin) dengan gula karena sterol terikat berada dalam bentuk glikosidanya. Setelah itu didinginkan pada suhu kamar, kemudian dibasakan dengan NaOII 10 N sampai p11 10, lalu diekstraksi dengan 5 mL kloroform menggunakan vortex selama 10 menit dan disentritiugasi selama 10 menit, diulangi tiga kali dengan cara yang sama. Fase kloroform dikumpulkan dan divapkan (fraksi hidrolisat). Analisis kualitatif terhadap fraksi hidrolisat untuk solasodin menggunakan KLT. Dari hasil pengamatan berdasarkan harga Rf dan warna noda dibandingkan dengan standar solasodin, ternyata tidak teridentitikasi adanya senyawa solasodin pada semua kultur perlakuan. Analisis kualitatif dan kuantitatif sterol bebas dilakukan dengan menotolkan fraksi kloroform dan, standar kolesterol pada fase (Ham kiesel gel 60 F2;4, dieluasi dengan fase gerak kloroform : etilasetat (4:1), menggunakan penampak noda anisaldehid sulfat kemudian dibandingkan warna noda dan harga Rf sampel dengan standar, ditentukan kadar sterol bebas dengan metode standar eksternal dan diukur pada panjang gelombang 520 nm. Analisis kualitatif sterol terikat dilakukan dengan data yang sama dengan analisis kualitatif sterol bebas tetapi menggunakan fraksi hidrolisat dari ekstrak kering yang dilarutkan dengan kloroform. Pada penelitian ini tidak dilakukan analisis kuantitatif sterol terikat karena pada hasil analisis kualitatif dengan KLT noda yang dihasilkan belum terpisah secara sempurna dengan noda yang lain sehingga tidak dapat dihitung kadarnya secara kuantitatif dengan menggunakan Densitometri. Dari hasil analisis kualitatif sterol bebas dan sterol terikat didapatkan warna noda dan harga Rf sampel sama dengan standar yaitu warna noda ungu dan Rf 0,53. Pada analisis kuantitatif sterol bebas, didapatkan bahwa kadar sterol bebas (kadar sterol dihitung sebagai kolesterol) meningkat pada Zn2 40, 80, dan 160 ppm dibanding kontrol dengan peningkatan tertinggi pada Zn2 160 (2,2 kali dibanding dengan kontrol).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF 35./06
Uncontrolled Keywords: MEDICINAL PLANTS, SOLANUM
Subjects: R Medicine
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
ANDRI KURNIAWAN HASAN, 050012256UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorGUNAWAN INDRAYANTO, Prof. Dr.UNSPECIFIED
Thesis advisorSUGIJANTO, Prof. Dr. MS.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 03 Aug 2006 12:00
Last Modified: 07 Jun 2017 16:51
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10479
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item