SUKAENAH AL IDRUS, 050210130E (2007) PENGARUH KADAR PRIMOGEL TERHADAP MUTU FISIK DAN LAJU DISOLUSI ORALLY DISINTEGRATING TABLET PIROKSIKAM (Metode Cetak Langsung). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-alidrussuk-4552-ff101_0-k.pdf Download (394kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-alidrussuk-4552-ff101_07.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Orally Disintegrating Tablet (ODT) adalah tablet yang dibentuk agar dapat cepat larut diatas lidah sehingga mudah ditelan residunya yang terdispersikan dalam air liar. ODT dalam banyak kasus, adalah tablet yang larut atau hancur dalam rongga mulut tanpa membutuhkan air. Bagi para pasien keuntungan utama dari ODT adalah dapat dengan mudah menggunakan produk tersebut tanpa menggunakan air dan dapat digunakan untuk para pasien yang memiliki kesulitan menelan terutama pada orang tua dan anak — anak. Proses pembuatan ODT ini dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya moulding, freeze diving, spray drying, cetak langsung, sublimasi, dan granulasi basah. Dari beberapa metode tersebut, cetak langsung, merupakan metode yang mudah dilakukan dan menguntungkan. Hal ini dikarenakan metode cetak langsung memiliki beberapa keuntungan yaitu paling mudah untuk ditetapkan dalam memproduksi tablet, peralatan yang digunakan merupakan alat — alat konvensional, cara cetak langsung berharga juga pada bahan obat yang peka lembab dan peka panas, dimana stabilitasnya terganggu melalui operasi granulasi. Komposisi tiap tablet terdiri atas bahan aktif piroksikam, bahan pembawa cetak langsung manitol dan spray dried laktose, bahan disintegran primojel, dan lubrikan magnesium stearat. Pada penelitian ini diamati pengaruh dari penambahan primojel dengan konsentrasi yang bercariasi yaitu 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5%. Evaluasi yang dilakukan terhadap sediaan ODT ini yaitu uji karakteristik serbuk massa cetak, uji mutu fisik tablet, uji keseragaman kadar, dan uji disolusi tablet. Hasil dari uji karakteristik serbuk massa cetak memiliki sifat alir yang baik, dan kadar bahan aktif dalam serbuk dari keempat formultt memenuhi persyaratan RSD ≤ 6%, sedangkan untuk uji mutu fisik tablet memberikan kekerasan (0,99 — 1,45 kP), kerapuhan (3,45 — 2,99 %), waktu hancur untuk formula kontrol 223,67 detik dan untuk F2 — F4 (11,33 — 20,33 detik), uji tebal tablet (2,80 -- 3,00 mm) dan uji keseragaman kadar tablet dari keempat formula memenuhi persyaratan RSD ≤ 6%, dan ED45 untuk formula kontrol adalah 20,03% dan untuk F2 — F4 (69,19 - 65,47 %). Dari hasil uji yang diperoleh, formula kontrol tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan, sedangkan untuk F2 — F4 memenuhi semua persyaratan sediaan ODT yang ditetapkan kecuali kerapuhan yang melebihi persyaratan yang ditetapkan. Hasil uji tersebut kemudian dianalisis statistik menggunakan metode Analisis Varian (ANAVA) jenis rancangan Completely Randomized Design (CRD) dan uji Honestly Significant Difference (HSD test) dengan derajat kepercayaan (a) 0,05. Hasil analisis mcnunjukkan bahwa keempat formula memilki perbedaan bcrtnal:na dalam setiap uji mutu fisik dan laju disolusinya dengan kontrol kecuali pada kekerasan, kerapuhan, dan tebal tablet, tidak memiliki perbedaan bermakna. Dari seluruh uji tersebut, formula 2 dengan kadar primojel 2,5% adalah formula optimum karena telah memberikan kekerasan,wab-tu hancur,laju disolusi yang baik kecuali pada kerapuhannya yang tidak memenuhi persyaratan, yang bias diatasi dengan pengemasan menggunakan blister satu persatu.

Actions (login required)

View Item