Aditya Wahyu Wibowo (2014) Gambaran Dimensi Kognitif-Afektif Pada Kelekatan Remaja Laki-Laki Terhadap Ayah. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (684kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (629kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (632kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (685kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (695kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only Download (669kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only Download (738kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only Download (635kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (641kB)
	Text (LAMPIRAN) 10. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (998kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dimensi kognitif-afektif pada kelekatan remaja laki-laki terhadap ayah. Kelekatan pada usia remaja merupakan lanjutan dari kelekatan yang terbentuk pada masa anak-anak, namun lebih ditekankan pada dimensi kognitif-afektif. Kelekatan pada masa remaja dapat dilihat melalui tiga konstruk kognitif yaitu Communication, Trust, Alienation. mengikuti perkembangan dengan perkembangan kognitifnya, remaja mulai menyadari bahwa support dan perhatian tidak hanya bisa didapatkan dari orang tua saja tetapi juga orang lain yaitu teman sebaya. Penelitian ini dilakukan pada tiga remaja laki-laki berusia 18-21 tahun. Teknik penggalian data menggunakan wawancara. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tematik. Hasil penelitian ini menunjukkan dimensi kognitif-afektif yang berbeda. Pada subyek pertama, communcation dan trust yang baik membentuk persepsi terhadap ayahnya sebagai orang yang responsif dan dapat memahami kebutuhannya. Pada subyek kedua, persepsi mengenai orang yang mampu merespon dan memahami keadaan subyek adalah teman sebaya. Pada subyek ketiga, ayah direpresentasikan sebagai orang tidak dapat memberikan respon yang baik dan memahami kebutuhan dan keinginan subyek sehingga yang muncul adalah alienation

Actions (login required)

View Item