PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BERULANG EKSTRAK AIR KAYU BIDARA LAUT (Strychnos ligustrina Blume) TERHADAP PERTUMBUHAN Plasmodium berghei PADA MENCIT

Dwiyanti Wahyuningsih, 050312619 (2007) PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BERULANG EKSTRAK AIR KAYU BIDARA LAUT (Strychnos ligustrina Blume) TERHADAP PERTUMBUHAN Plasmodium berghei PADA MENCIT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-wahyunings-9074-ff2908-k.pdf

Download (496kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-wahyunings-8776-ff2908.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Malaria masih merupakan penyakit yang menyebabkan banyaknya angka kematian di dunia, terutama di negara negara berkembang termasuk Indonesia. Untuk menanggulangi penyakit ini telah banyak dilakukan usaha usaha baik dengan pemberian asap vektor nyamuk maupun dengan penggunaan obat-obat standar yang efektif terhadap malaria. Akan tetapi timbulnya resistensi Plasmodium falciparum terhadap obat-obat tersebut di berbagai negara, merupakan masalah utama dalam menanggulangi penyakit ini. Resistensi parasit malaria ini dapat terjadi karena pengobatan yang terputus, dosis pengobatan atau jangka waktu pengobatan yang kurang serta ketidak patuhan pasien dalam menjalani terapi pengobatan malaria, Oleh karena itu perlu didapat alternatif pengobatan baru baik obat-obatan sintesis maupun obat-obatan dari bahan alam Kayu bidara laut (Strychnos ligustrina Blume) yang banyak tumbuh disekitar pulau Lombok, secara tradisional digunakan untuk pengobatan malaria dengan cara direbus. Frekuensi penggunaannya untuk mengobati malaria adalah 2-3 kali dengan frekuensi penggunaan paling sering adalah 2 kali sehari Telah dilakukan penelitian mengenai genus Strychnos, dan diuji aktivitas antimalarianya secara in vitro pada P. falciparum. Pada tahun 2006 telah dilakukan penelitian mengenai uji aktivitas antimalaria ekstrak air kayu bidara laut secara in vivo pada mencit yang terinfeksi P. berghei dengan pemberian dosis tunggal (single dose). Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa ekstrak air kayu bidara laut berpotensi untuk dikembangkan sebagai antimalaria. Akan tetapi dari penelitian tersebut juga diketahui bahwa dengan pemberian secara dosis tunggal ekstrak air kayu bidara hanya cukup menghambat pertumbuhanya saja, tetapi tidak dapat meningkatkan kemampuan mencit yang terinfeksi P.berghei untuk bertahan hidup setelah pemberian ekstrak dihentikan. Hal ini diketahui dari persen parasitemia yang cenderung meningkat kembali setelah pemberian ekstrak terhadap mencit dihentikan. Peningkatan persen parasitemia tersebut terjadi pada semua tingkat dosis, yakni 0,01mg/kgBB; 0, img/kgBB; 1,0mg/kg BB; 10,0mg/kgBB dan 100,0mg/kgBB. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai ekstrak air kayu bidara laut agar potensi dan efektivitasnya meningkat tanpa menaikan dosis akan tetapi dengan pengulangan dosis (multiple dose). Pada penelitian kali ini dilakukan uji aktivitas antimalaria dengan pemberian ekstrak air kayu bidara laut secara berulang dua kali sehari dengan tujuan agar ekstrak dapat menghambat sekaligus meningkatkan kemampuan bertahan hidup dari mencit yang telah mengalami infeksi parasit malaria (P.berghei), yang ditandai dengan tetap menurunnya person parasitemia pada mencit setelah pemberian ekstrak dihentikan. Pembuatan ekstrak air kayu S. ligustrina Bl. dimulai dengan memisahkan kulit kayu dengan batangnya kemudian diserut dan dibuat serbuk. Serbuk kemudian ditimbang 50 gram dan diekstraksi dengan 500 ml air dengan cara direbus sampai mendidih dan ditunggu 25 menit kemudian didinginkan perlahan. Bahan tersebut kemudian disaring dengan corong Buchner dan selanjutnya dikeringkan sampai didapatkan ekstrak kering. Hasil ekstrak kering yang didapatkan sebesar 3,59 gram. Uji aktivitas antimalaria dilakukan secara in vivo dengan menggunakan metode Peter test yang dimodifikasi. Parasit yang digunakan adalah P. berghei, sebagai kontrol positif digunakan klorokuin difosfat sedangkan untuk kontrol negatif di gunakan larutan CMC-Na 0,5 %. Evaluasi hasil penelitian diperoleh dari hasil perhitungan persen parasitemia pada mencit Persen parasitemia tersebut diperoleh dengan cara menghitung jumlah eritrosit yang terinfeksi per 5000 eritrosit pada hapusan darah tipis yang diambil dari ekor mencit. Eritrosit pada hapusan darah tepi tersebut dilihat dengan menggunakan mikroskop perbesaran 1000x. Dari persen parasitemia dapat dihitung persen pertumbuhan yang merupakan selisih persen parasitemia selama 8 hari pengamatan (d0-d7), sedangkan persen penghambatan dihitung dengan cara mengurangi hambatan sebesar 100% dengan perbandingan persen pertumbuhan parasit pada kelompok larutan uji dan persen pertumbuhan pada kontrol negatif. Besarnya ED50 dari pemberian berulang dua kali sehari ekstrak air kayo S ligustrina Bl. dianalisa secara statistic dengan probit analisis. Hasil penelitian diperoleh ED50 sebesar 0,41mg/kgBB. Selain itu persen parasitemia cenderung untuk tetap terus turun walaupun pemberian ekstrak telah dihentikan. Menurut Fidock (2004) ekstrak dikatakan berpotensi sebagai antimalaria apabila hasil uji antimalaria secara in vivo, ekstrak mempumyai ED50 sebesar kurang dari 25mg/kgBB. Hal ini berarti ekstrak berpotensi sebagai antimalaria, dan dengan pemberian ekstrak tersebut selama 7 hari, dapat menghambat pertumbuhan parasit P.berghei sekaligus meningkatkan kemampuan bertahan hidup dari mencit yang telah terinfeksi parasit P. berghei setelah pumberian ekstrak dihentikan .

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF 29/08 Wah d
Uncontrolled Keywords: PLASMODIUM; ANTI MALARIALS
Subjects: R Medicine
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica
Divisions: 05. Fakultas Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
Dwiyanti Wahyuningsih, 050312619UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAty WidyawaruyantiUNSPECIFIED
Thesis advisorWIWIED EKASARI, Dra. Apt., MSi.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 03 Feb 2009 12:00
Last Modified: 08 Jun 2017 20:16
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/10695
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item