Sepdhyo Wahyu Nugroho (2018) Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao) 6,25% dan NaOCL 2,5% terhadap Bakteri Streptococcus Sanguinis. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. Halaman Judul.pdf Download (653kB)
	Text (ABSTRACT) 2. Abstract .pdf Download (205kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. Daftar Isi .pdf Download (219kB)
	Text (BAB 1) 4. Bab 1 Pendahuluan .pdf Download (226kB)
	Text (BAB 2) 5. Bab 2 Tinjauan Pustaka .pdf Restricted to Registered users only until 7 June 2024. Download (273kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 6. Bab 3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian.pdf Restricted to Registered users only until 7 June 2024. Download (228kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 7. Bab 4 Metode Penelitian .pdf Restricted to Registered users only until 7 June 2024. Download (235kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 8. Bab 5 Hasil Penelitian dan Analisis Data.pdf Restricted to Registered users only until 7 June 2024. Download (275kB) | Request a copy
	Text (BAB 6) 9. Bab 6 Pembahasan .pdf Restricted to Registered users only until 7 June 2024. Download (223kB) | Request a copy
	Text (BAB 7) 10. Bab 7 Simpulan dan Saran.pdf Restricted to Registered users only until 7 June 2024. Download (208kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. Daftar Pustaka .pdf Download (233kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. Lampiran .pdf Restricted to Registered users only until 7 June 2024. Download (814kB) | Request a copy
	Text (SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH) 13. SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .pdf Restricted to Registered users only Download (337kB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Streptococcus sanguinis merupakan bakteri gram positif yang menginfeksi dan dapat menembus ke tubulus dentin mulai kedalaman 150 μm hingga 792 μm. Upaya untuk menghentikan pertumbuhan bakteri tersebut adalah dengan irigasi saluran akar menggunakan bahan kimia yaitu NaOCl 2,5%, tetapi bahan irigasi tersebut masih memiliki kekurangan diantaranya mengiritasi jaringan periradikular, aroma tidak enak, dan toksik. Dikarenakan kekurangan yang dimiliki, diharapkan ada bahan alami yang dapat digunakan sebagai alternatif. Ekstrak kulit buah kakao memiliki senyawa aktif tanin, flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan saponin yang memiliki kemampuan antibakteri dengan konsentrasi 6,25% sesuai dengan konsentrasi bunuh minimal dari Streptococcus sanguinis. Tujuan: Membandingkan perbedaan daya antibakteri ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao) 6,25% dan NaOCl 2,5% terhadap bakteri Streptococcus sanguinis. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris in vitro dengan post test-only control group design. Menggunakan metode difusi terhadap Streptococcus sanguinis yang ditanam pada tabung berisi BHIB, kemudian dikultur pada cawan petri yang telah berisi nutrient agar dan dibagi menjadi 3 bagian yaitu ekstrak kulit buah kakao 6,25%, NaOCl 2,5%, dan kontrol negatif, selanjutnya tiap cawan petri diberi paper disc yang telah ditetesi 0,01 ml oleh masing-masing bahan, kemudian diinkubasi di dalam inkubator selama 2x24 jam pada suhu 37oC dan amati diameter zona hambat yang terbentuk menggunakan jangka sorong. Hasil: Rata-rata diameter zona hambat yang terbentuk pada ekstrak kulit buah kakao 6,25% sebesar 19,2000 mm dan NaOCl 2,5% sebesar 17,2813 mm terhadap Streptococcus sanguinis. Kesimpulan: Daya antibakteri ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao) 6,25% lebih tinggi dibandingkan dengan NaOCl 2,5% terhadap bakteri Streptococcus sanguinis.

Actions (login required)

View Item