Almas Nada Salsabila (2020) Systematic Review : Perbedaan Imunogenisitas Vaksin Rotavirus Monovalen (RV1) Dan Pentavalen (RV5) Di Negara Berkembang. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL .pdf Download (442kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK .pdf Download (284kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (454kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I .pdf Download (272kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II .pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (564kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III .pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (368kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV .pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (509kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V .pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (426kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 9. BAB VI .pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (373kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 10. BAB VII .pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (346kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (296kB)
	Text (LAMPIRAN) 12. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only until 16 July 2024. Download (239kB) | Request a copy
	Text (EMBARRGO) 13. EMBARGO.pdf Restricted to Registered users only Download (183kB) | Request a copy

Abstract

LATAR BELAKANG: Diare Rotavirus masih menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas pada populasi anak usia dibawah 5 tahun di negara berkembang. Pemberian vaksinasi Rotavirus sebagai tindakan preventif di negara berkembang telah memberikan hasil yang baik, tetapi belum seoptimal di negara maju. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis vaksin Rotavirus yang paling optimal untuk diberikan di negara berkembang melalui pengkajian imunogenisitas vaksin khususnya serokonversi IgA pasca vaksinasi. METODE: Dilakukan pencarian literatur berupa randomized controlled trial pada database Google Scholar, ScienceDirect dan PubMed dalam 10 tahun terakhir dengan kata kunci “RotaTeq”, “Rotarix”, “seroconversion”, dan “immunogenicity” menggunakan karakteristik PICO. Artikel kemudian dilakukan seleksi menggunakan metode PRISMA dan dianalisis secara deskriptif. HASIL: Ditemukan enam studi yang memenuhi kriteria inklusi studi dengan hasil serokonversi IgA pasca vaksinasi rotavirus pentavalen (RotaTeq®) atau vaksinasi rotavirus monovalen (Rotarix®) atau plasebo di beberapa negara berkembang. Vaksinasi RotaTeq® dengan tiga kali vaksinasi ditemukan memiliki jumlah subjek berserokonversi yang lebih tinggi dibandingkan Rotarix® dengan dua kali vaksinasi di negara berkembang yang menjadi negara studi. Tren penurunan jumlah serokonversi dari vaksin RotaTeq® seiring dengan menurunnya pendapatan per kapita negara dan peningkatan u5MR pada negara studi juga tidak sedrastis vaksin Rotarix®. Ditemukan juga adanya peningkatan serokonversi pada vaksinasi Rotarix® dengan tiga dosis pada salah satu negara studi dibandingkan dua dosis vaksinasi yang menjadi pertanda adanya perbaikan imunogenisitas dengan penambahan dosis vaksinasi. KESIMPULAN: Vaksinasi rotavirus pentavalen (RotaTeq®) menunjukkan adanya imunogenisitas yang lebih tinggi dibandingkan vaksinasi rotavirus monovalen (Rotarix®) di negara berkembang.

Actions (login required)

View Item