TUTUK SULIYANA, 037307389 (1985) SEKITAR PERMASALAHAN MENGENAI PEMILIKAN BERSAMA ATAS TANAH DAN BAGIAN LAIN DARI BANGUNAN BERTINGKAT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRAK) download.php_id=gdlhub-gdl-s1-2013-suliyanatu-24938&no=4 Download (1kB)
Preview	Text (FULL TEXT) KKB KK-2 Per 697-85 Tut S.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Menurut PP No. 10 Tahun 1961 dikatakan, bahwa terhadap satu bidang tanah hanya dapat di keluarkan satu sertifikat. Jadi, dalam satu buku hak atas tanah dapat tertera nama seseorang, nama beberapa orang, baik ditentuka bagiannya maupun tidak, Akan tetapi hal ini sering menimbulkan keberatan. Keberatan yang selalu diajukan dalam pemilika bersama ini antara lain dalam pemindahan hak atas bagiannya, Hal demikian ini juga dirasakan dalam pemilikan bersama atas tanah dan bangunan bertingkat. Dengan PMDN No. 14 Tahun 1975 jo PMDN No. 10 Tahun 1983, keberatan dan kesulitan itu hendak dihindari, yaitu dengan memberikan sertifikat tersendiri bagi tiap orang yang berhak atas tanah dan bangunan tersebut. Maksud bagian lain dari bangunan bertingkat adalah bangunan yang bukan merupakan bangunan induk. Jadi, bangunan ini bukan merupakan milik perseorangan tetapi milik bersama. Contohnya adalah ruang garasi mobil / kendaraan. Saat ini nampak adanya kecenderungan mendirikan bangunan bertingkat yang dihuni oleh beberapa keluarga daripada bangunan yang hanya dihuni oleh satu keluarga. Hal ini tentunya mudah dipahami, apabila dikaitkan dengan situasi dan kondisi saat ini. Dengan tidak seimbangnya jumlah pertambahan penduduk dan fasilitas yang ada memungkinkan pemerintah menempuh usaha seperti di atas.

Actions (login required)

View Item