PELANGGARAN TERHADAP LARANGAN PERSENGKONGKOLAN TENDER OLEH PANITIA TENDER (PEJABAT PEMERINTAH)

Ardhiyoga Drihananto, 030315820 (2008) PELANGGARAN TERHADAP LARANGAN PERSENGKONGKOLAN TENDER OLEH PANITIA TENDER (PEJABAT PEMERINTAH). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2008-drihananto-8257-abstrak.pdf

Download (360kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2008-drihananto-8064-fh257_0-p.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, berikut ini beberapa hal yang dapat dijadikan suatu kesimpulan : Bahwa ketentuan mengenai sanksi yang diatur dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tersebut seluruhnya ditujukan kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang, dan ketentuan tersebut merupakan ketentuan yang tidak adil. Ketidak adilan tersebut nampak dalam Undang¬undang No. 5 Tahun 1999 yang hanya mengatur sanksi bagi pelaku usaha yang melanggar dan tidak memberikan kewenangan bagi KPPU untuk menjatuhkan sanksi bagi pejabat pemerintah (panitia tender). Sanksi bagi pejabat pemerintah yang belum diatur dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999 merupakan hambatan substansif KPPU dalam mengimplementasikan ketentuan Undang-undang No. 5 Tahun 1999. Padahal dalam banyak kasus/perkara yang berhasil ditangani KPPU keterlibatan pejabat pemerintah atau intervensi pemerintah seringkali menyebabkan praktek anti persaingan yang sehat. KPPU hanya dapat menyerahkan persoalan keterlibatan pejabat pemerintah tersebut kepada atasan langsung pejabat pemerintah tersebut. Bahwa sudah sangat jelas persekongkolan tender adalah perbuatan anti persaingan yang membuat struktur pasar persaingan sempurna/sehat (perfectly competitive market ) semakin jauh dalam angan-angan belaka. Semua itu terjadi dikarenakan "wabah" yang sangat sulit untuk diberantas di negeri ini, yaitu KKNL.Kolusi,Korupsi dan Nepotisme seakan sudah meracum nadi pemerintahan di negeri ini yang menjadi akar dari bocornya efesiensi APBN, Barrier to entry bagi pelaku usaha, dan yang paling berbahaya adalah Krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: FH 257/08 Dri p
Uncontrolled Keywords: LEGAL TENDER : CONPIRASI
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 03. Fakultas Hukum
Creators:
CreatorsNIM
Ardhiyoga Drihananto, 030315820UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorL. BUDI KAGRAMANTO, Dr. S.H., M.H., M.M.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 01 Dec 2008 12:00
Last Modified: 13 Jun 2017 22:30
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/11512
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item