PEMBATASAN HAK EKSKLUSIF PATEN DENGAN MENGGUNAKAN ESSENTIAL FACILITIES DOCTRINE DALAM HUKUM PERSAINGAN USAHA

FIDYANI LEIRTA PRAMOEDIYANTO, 031211131058 (2016) PEMBATASAN HAK EKSKLUSIF PATEN DENGAN MENGGUNAKAN ESSENTIAL FACILITIES DOCTRINE DALAM HUKUM PERSAINGAN USAHA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2016-pramoediya-40161-7.abstr-k.pdf

Download (294kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
FH. 19-16 Pra p.pdf
Restricted to Registered users only

Download (757kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Seseorang atau sekelompok orang yang telah mendaftarkan idenya mengenai proses atau produk penemuannya di bidang teknologi dengan Paten akan mendapatkan hak eksklusif untuk jangka waktu tertentu dalam menggunakan sendiri atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk menggunakan ide tersebut. Hak eksklusif tersebut mengandung monopoli bagi pemegang Paten, sehingga akan menimbulkan persaingan tidak sehat jika batas hak tersebut disalahgunakan. Monopoli itu sendiri sebetulnya bukan merupakan suatu kejahatan atau bertentangan dengan hukum, apabila diperoleh dengan cara-cara yang fair dan tidak melanggar hukum. Maka untuk pembatasan hak eksklusif Paten yang menimbulkan persaingan usaha tidak sehat diperlukannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat untuk membatasi hak eksklusif Paten yang dimiliki oleh pemegangnya. Obyek Paten yang masuk dalam kategori fasilitas penting atau disebut sebagai Essential Facilities, dalam hukum persaingan di Indonesia yang dikenal sebagai Essential Facilities Doctrine. Essential Facilities Doctrine dalam kaitannya dengan Kekayaan Intelektual adalah sebuah doktrin tentang penyalahgunaan fasilitas penting yang dikuasai oleh satu pelaku usaha atau beberapa pelaku tertentu di bidang Kekayaan Intelektual yaitu hak eksklusif Paten dan lisensinya yang nantinya menyebabkan adanya praktik monopoli, yang dalam perspektif Hukum Persaingan Usaha tidak dibenarkan namun dalam perspektif Hukum Kekayaan Intelektual dibenarkan karena adanya monopoly patent right.Sehingga jika obyek Paten tersebut terbukti masuk dalam kategori fasilitas penting dan pemegang Paten menguasai fasilitas penting dan melarang orang lain untuk menguasai fasilitas penting tersebut maka pemegang Paten telah melanggar Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FH. 19/16 Pra p
Uncontrolled Keywords: RESTRIC; ESSENTIAL FACILITIES DOCTRINE; COMPETITION LAW
Subjects: K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K1000-1395 Commercial law
Divisions: 03. Fakultas Hukum
Creators:
CreatorsNIM
FIDYANI LEIRTA PRAMOEDIYANTO, 031211131058UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorRia Setyawati, S.H., M.H., LL.MUNSPECIFIED
Depositing User: sukartini sukartini
Date Deposited: 12 Feb 2016 12:00
Last Modified: 11 Aug 2016 06:14
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/12579
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item