Pembagian Harta Perkawinan Dengan Adanya Perjanjian Perkawinan Yang Dibuat Setelah Perkawinan (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta: No. 126/Pdt.G/2013/PTA.JK)

Hanna Ayu Puspitasari (2015) Pembagian Harta Perkawinan Dengan Adanya Perjanjian Perkawinan Yang Dibuat Setelah Perkawinan (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta: No. 126/Pdt.G/2013/PTA.JK). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf

Download (144kB)
[img] Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf

Download (92kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (92kB)
[img] Text (BAB I)
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (131kB)
[img] Text (BAB II)
5. BAB II AKIBAT HUKUM PERJANJIAN PERKAWINAN YANG DIBUATSETELAH PERNIKAHAN TERHADAP PEMBAGIAN HARTAPERKAWINAN KETIKA TERJADI PERCERAIAN.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (298kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (168kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7. BAB IV PENUTUP.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (104kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR BACAAN)
8. DAFTAR BACAAN.pdf

Download (94kB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Dalam pandangan hukum Islam dikenal adanya pemisahan harta bawaan dan harta bersama (syirkah) sekalipun tanpa adanya perjanjian perkawinan. Permasalahan mengenai harta merupakan masalah yang sering menimbulkan konflik karena ketidaktahuan dalam menentukan mana yang merupakan harta bersama dan mana yang harta bawaan. Sebagian masyarakat telah menempuh langkah preventif untuk meminimalisir konflik tersebut dengan membuat suatu perjanjian perkawinan pada saat atau sebelum perkawinan mereka dilangsungkan. Namun dalam praktiknya, perjanjian perkawinan dimungkinkan dibuat ketika pernikahan telah dilangsungkan dengan terlebih dahulu mengajukan permohonan Penetapan ke Pengadilan Agama setempat. Perjanjian perkawinan yang dibuat oleh para pihak baik yang diatur dalam ketentuan Burgerlijk Wetboek, Undang-Undang Perkawinan maupun terhadap perjanjian perkawinan yang dibuat setelah berlangsungnya perkawinan yang didasarkan atas Penetapan Pengadilan, mempunyai akibat hukum mengikat bagi suami-isteri yang bersepakat membuatnya. Adanya perjanjian perkawinan menimbulkan 2 (dua) akibat hokum yaitu: terjadinya pemisahan harta bersama atau penyatuan harta bawaan suamiisteri. Hakim demi keadilan dapat menerobos aturan perundang-undangan untuk menetapkan porsi pembagian harta bersama ketika perceraian terjadi. Aturan bahwa masing-masing suami isteri berhak ½ (seperdua) dari harta bersama ketika perceraian tidak serta merta berlaku apabila terbukti hanya pihak istri saja yang berperan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga yang mana hal itu seharusnya merupakan kewajiban suami.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FH. 45/15 Pus p
Uncontrolled Keywords: Harta Perkawinan, Perjanjian Perkawinan, Hukum Islam
Subjects: K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3150 Public law
K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K623-968 Civil law
K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K7000-7720 Private international law. Conflict of laws > K7120-7197 Persons > K7155-7197 Domestic relations. Family law
Divisions: 03. Fakultas Hukum
Creators:
CreatorsNIM
Hanna Ayu PuspitasariNIM031111020
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorFiska Silvia Raden RoroNIDN0029057706
Depositing User: Tn Yusuf Jailani
Date Deposited: 26 Feb 2015 12:00
Last Modified: 26 May 2020 21:13
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/13271
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item