HENDRA KRISNAWAN, 030111185 U (2006) DELIK AGAMA DALAM PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA : ANALISA KASUS K.H. MOCH. YUSMAN ROY. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2006-krisnawanh-2574-fh2940-k.pdf Download (305kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-krisnawanh-2574-fh29406.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pada bagian akhir dari penulisan skripsi ini, akan dibuat beberapa kesimpulan berdasarkan pada rumusan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, adalah sebagai berikut : a.Per-Undang-Undangan yang mengatur khusus tentang delik agama adalah terdapat dalam Undang-undang Nomor. 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalah-gunaan dan/atau Penodaan Agama, serta dalam pasal 156a KUHP yang sebenarnya berasal/dituangkan dari pasal 4 Undang-Undang No. 1 /PNPS/ 1965. b.Tentang perasaan atau perbuatan yang dapat dipandang sebagai perasaan atau perbuatan yang bersifat permusuhan, penyalah-gunaan, atau penodaan terhadap suatau agama yang dianut di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 1/PNPS/1965 ataupun pasal 156a KUHP, ternyata tidak diberikan penjelasannya, sehingga dari pembedahan terhadap kasus delik agama yang dialami K. H. Moch Yusman Roy akhirnya disimpulkan bahwa pembuat Undang-Undang sebenarnya menghendaki kepada para hakim untuk memberikan penafsiran mereka dengan bebas tentang maksud perasaan atau perbuatan yang bersifat permusuhan, penyalah-gunaan, atau penodaan terhadap suatau agama yang dianut di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 1/PNPS/1965 ataupun pasal 156a KUHP tersebut.

Actions (login required)

View Item