RANY PUSPITA, 079815754 (2006) ADOPSI ANAK (Studi Deskriptif Tentang Latar Belakang dan Nilai Anak Bagi Pasangan Suami Istri yang Mengadopsi Anak). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) Abstrak Fis S 10-06 Pus a.pdf Download (317kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-puspitaran-1499-fiss10-6.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Keluarga dibentuk melalui lembaga perkawinan dan wujud langsung dari perkawinan adalah kemampuan melahirkan anak. Fungsi reproduksi ini adalah salah satu fungsi yang sangat penting bagi masyarakat, khususnya bagi pasangan suami istri. Apabila tidak terpenuhinya fungsi tersebut, maka dilakukan beberapa usaha untuk mewujudkannya, salah satunya adalah adopsi anak dalam keluarga. Dari fenomena diatas maka rumusan masalah yang berusaha dijawab dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana latar belakang adopsi dan latar belakang sosial ekonomi serta nilai anak pada pasangan suami istri yang mengadopsi anak. Teori yang digunakan adalah teori interaksi simbolik Herbert Blumer dan teori tindakan sosial Max Weber. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif Lokasi penelitian dilakukan di surabaya, dengan menggunakan metode purposive pada teknik pemilihan informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam serta pengumpulan dokumen. Selanjutnya analisis data dilakukan secara kualitatif Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, alasan adopsi anak dapat dibedakan menjadi dua yaitu karena para informan tidak atau belum mempunyai anak dan ingin membantu merawat anak yang masih mempunyai hubungan kerabat dengan informan karena telah mempunyai anak kandung sebelumnya. Ide untuk mengadopsi anak lebih banyak berasal dari kesepakatan kedua pasangan. Sedangkan anak angkat sebagian besar didapat dari saudara atau seseorang yang masih mempunyai hubungan kerabat dengan informan. Kedua, Karakteristik sosial ekonomi informan tidak mempengaruhi keputusan informan dalam mengadopsi anak, dikarenakan besarnya kerinduan akan hadirnya anak di dalam kehidupan rumah tangga. Sedangkan untuk kelompok alasan yang kedua, adopsi anak yang dilakukan dari seseorang yang masih mempunyai hubungan kerabat dengan informan, dikarenakan adanya perasaan kasihan dan tanggung jawab yang mendorong mereka untuk mengangkat anak dari saudara atau kerabatnya tersebut. Ketiga, Para informan memandang anak dengan nilai yang beragam, namun sebagian besar informan menyatakan adanya anak dalam keluarga dapat sebagai jaminan orangtua di kemudian hari Sebagian informan pada awalnya menyimpan harapan tertentu terhadap jenis kelamin anaknya, meski pada akhirnya pandangan tersebut berubah karena mereka lebih mementingkan hadirnya anak dalam keluarga daripada mempermasalahkan jenis kelamin anak Sementara untuk kelompok alasan yang kedua, adopsi anak dari seseorang yang masih mempunyai hubungan kerabat dengan informan, semata dilakukan dengan alasan ingin membantu merawat anak saudara atau kerabatnya saja, tanpa melihat jenis kelamin anak yang akan diadopsinya. Adanya perasaan yang bahagia dan perubahan yang menyenangkan, dirasakan oleh sebagian besar informan setelah mengadopsi anak. Harapan yang disandarkan para informan terhadap masa depan anaknya lebih berorientasi pada jangka panjang, di mana kesemuanya menginginkan yang terbaik untuk anak angkatnya nanti.

Actions (login required)

View Item