MOCHAMAD MAULANY RHISMANA, 070417389 (2012) POROTIC HYPEROSTOSIS : KAJIAN ANTROPOLOGI FORENSIK PADA POPULASI MANUSIA INDONESIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-rhismanamo-26245-6.-abstr-k.pdf Download (302kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pada masa kolonialisme Belanda dan Jepang, masyarakat Indonesia hidup dalam penderitaan dan kesengsaraan, penerapan sistem cultuurstelsel dan romusha tidak memberikan keuntungan yang berarti. Beban kerja yang tinggi dan perekonomian yang sulit membuat rakyat Indonesia pada masa itu sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup, terutama pemenuhan kebutuhan pangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui porotic hyperostosis yang terjadi pada masyarakat Indonesia saat menjadi daerah jajahan Belanda dan Jepang. Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 crania populasi manusia Indonesia yang terdiri dari 10 cranial perempuan dan 5 crania laki-laki yang hidup pada masa kolonialisme Belanda dan Jepang. Bahan penelitian merupakan koleksi dari Laboratorium Antropologi Ragawi, Departemen Anatomi dan Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga. Metode yang digunakan adalah metode osteoskopik yang digunakan untuk mengetahui tandatanda porotic hyperostosis yang membekas pada cranial bone. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara patologi hyperostosis dengan beban kerja serta asupan gizi dan nutrisi yang dialami individu-individu pada masa kolonialisme Belanda dan Jepang. Hal ini disebabkan karena output berupa beban kerja lebih besar dibandingkan dengan input berupa asupan gizi dan nutrisi.

Actions (login required)

View Item