HASRAT DAN DISKURSUS : KONSTRUKSI PEREMPUAN DALAM FILM WARKOP DKI

Firman Nur Rahman, 2009 (2013) HASRAT DAN DISKURSUS : KONSTRUKSI PEREMPUAN DALAM FILM WARKOP DKI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (283kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi diskursus perempuan dalam film warkop DKI dengan pendekatan psikoanalisis Lacanian. Penelitian ini berusaha mengungkap cara kerja hasrat yang beroperasi pada ranah psikologis (real, imajiner, dan simbolik) dalam mengartikulasikan wacanakan perempuan. Asumsi dasar dari penelitian ini ialah adanya refleksi diskursus perempuan yang disampaikan melalui media masa, termasuk film warkop DKI. Peneliti tertarik terhadap kajian ini karena diskursus perempuan di Indonesia merupakan persoalan yang problematis. Film-film warkop DKIpun juga tergolong dalam film yang signifikan dalam mengkonstruk wacana perempuan. Karena kerap menampilkan perempuan, dan memberikan porsi yang signifikan dalam filmnya. Perempuan-perempuan dalam film warkop ditampilkan seksi, memakai baju seksi, menjadi obyek seks dan terlihat tidak keberatan dipertontonkan kefisikannya saja. Film-film Dono Kasino Indro juga seringkali memakai metode komedi slapstick dan terkadang humor verbal yang sangat vulgar. Penelitian ini dapat dikatakan berbeda, sebab menekankan pada aspek hasrat dan ketaksadaran dalam menganalisis suatu diskursus. Sebab melalui hasrat tersebutlah bisa didapatkan penjelasan bagaimana suatu diskursus menginterpelasi (memasuki) subjektifitas manusia. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa tubuh perempuan dikonstruksikan sebagai objek seksual pria. Diskursus tersebut mendapat kekuatan interpelasi dari kaptasi imajiner (penyitaan perhatian dan kesadaran seseorang terhadap kesadaran orang lain), voyeurisme, dan dilegitimasi anaklitik pasif (hasrat mendapatkan kesenangan dengan menjadikan tubuh sebagai objek kesenangan bagi orang lain) serta narsistik pasif (hasrat untuk menjadi objek cinta dari Liyan) perempuan. Dari diskursus tersebut juga didapatkan turunan diskursus perkosaan seductive rape, yakni penyebab perkosaan ialah hasrat perempuan. Sedangkan perempuan sebagai ibu dikonstruksikan melalui konsep anak sebagai phallus. Yang kemudian menjadi pintu masuk diskursus ibu sebagai mediator konsep rukun dan pengukuhan konsep dharrma. Ditemukan juga bahwa perempuan dikonstruksikan berada dalam genggaman patriarkis negara yang menananmkan moral puritan dengan dasar pragmatis. Diskursus tersebut dibangun dengan membangun konsep name of the father dan menunjukan metafornya dengan negara.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FIS.K.30/13 Rah h
Uncontrolled Keywords: WOMAN ; PSYCHOANALYSIS
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology > BF173-175 Psychoanalysis
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi
Creators:
CreatorsNIM
Firman Nur Rahman, 2009UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorKandi Aryani Suwito, S.Sos., MA.UNSPECIFIED
Depositing User: Dwi Prihastuti
Date Deposited: 27 May 2013 12:00
Last Modified: 27 Jul 2016 02:06
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/15618
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item