STRATEGI CAREGIVERS DALAM MENGKOMUNIKASIKAN GENDER (GENDER SOCIALIZATION) PADA ANAK-ANAK LEMBAGA PENGASUHAN SOS CHILDREN'S VILLAGE LEMBANG, JAWA BARAT

RANI SUKMA AYU SUTEJA, 070915019 (2013) STRATEGI CAREGIVERS DALAM MENGKOMUNIKASIKAN GENDER (GENDER SOCIALIZATION) PADA ANAK-ANAK LEMBAGA PENGASUHAN SOS CHILDREN'S VILLAGE LEMBANG, JAWA BARAT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2013-sutejarani-28315-6.abstr-k.pdf

Download (341kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
Fis.K. 57-13 Sut s.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini mengenai strategi caregiversdalam mengkomunikasikan gender (gender socialization) pada anak-anak lembaga pengasuhan SOS Children‟s Village Lembang. Masalah ini menarik karena gender socialization sangat penting, melalui prosesini diharapkan seorang anak dapat mempelajari, memahami karakteristik, tuntutan peran dan tanggung jawab yang dianggap sesuai dengan jenis kelaminnya. Tugas caregivers (pengasuh) di lembaga pengasuhan dalam melakukan gender socialization tidaklah mudah karena anak asuh memiliki latar belakang dan sifat yang berbeda, serta tidak memiliki ikatan darah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe deskriptif dengan melakukan indepht interview dan observasi.Teori yang digunakan peneliti adalah teori relational development dan symbolic interactionism. Teori relational development digunakan untuk melihat bagaimana caregivers membangun hubungan kedekatan dengan anak asuh, sebagai salah satu strategi dalam melakukan gender socialization. Teori symbolic interactionism digunakan untuk melihat bagaimana caregivers berinteraksi dengan masing-masing anak asuh untuk melakukan gender socialization. Hasil penelitian menunjukkan strategi caregivers dalam melakukan gender socialization adalah melalui pemilihan pakaian, permainan, pembentukan karakter,kegiatan, dan pembentukan peran serta tanggung jawab.Anak laki-laki dituntut untuk maskulin dan anak perempuan dituntut untuk feminin.Anak laki-laki dipilihkan pakaian dengan warna dan motif yang tidak terlalu beragam, diberi permainan mobil-mobilan, bola, dan sejenisnya, diikutsertakan dalam kegiatan sepak bola dan karate, dituntut untuk berkarakter tegas, mandiri, bertanggung jawab, memimpin, pengambil keputusan, dan kuat. Sedangkan untuk perempuan diberikan pakaian dengan warna dan model yang beragam, diberikan aksesoris, diberi permainan boneka, masak-masakan, dan sejenisnya, diikutsertakan dalam kegiatan menyulam dan menjahit, dituntut untuk berkarakter lemah lembut dan keibuan, serta mampu berperan dan bertanggung jawab melaksanakan tugas rumah tangga.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis.K. 57-13 Sut s
Uncontrolled Keywords: GENDER IDENTITY
Subjects: H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ503-1064 The family. Marriage. Home > HQ767.8-792.2 Children. Child development
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi
Creators:
CreatorsNIM
RANI SUKMA AYU SUTEJA, 070915019UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAndria Saptyasari, S.Sos., M.AUNSPECIFIED
Depositing User: sukartini sukartini
Date Deposited: 22 Nov 2013 12:00
Last Modified: 30 Aug 2016 06:06
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/15661
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item