Muhammad Alhada Fuadilah Habib (2015) Pergeseran Nilai Dan Dukungan Sosial Keluarga Pada Orang Tua Lanjut Usia (Studi Kasus Pada Lansia Miskin Di Kabupaten Blitar). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN DEPAN) 1. HALAMAN DEPAN .pdf Download (456kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK .pdf Download (210kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI .pdf Download (230kB)
	Text (BAB I PENDAHULUAN) 4. BAB I PENDAHULUAN .pdf Download (446kB)
	Text (BAB II KAJIAN PUSTAKA) 5. BAB II KAJIAN PUSTAKA .pdf Restricted to Registered users only until 4 June 2023. Download (353kB) | Request a copy
	Text (BAB III METODOLOGI) 6. BAB III METODOLOGI .pdf Restricted to Registered users only until 4 June 2023. Download (383kB) | Request a copy
	Text (BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN) 7. BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .pdf Restricted to Registered users only until 4 June 2023. Download (483kB) | Request a copy
	Text (BAB V PROFIL INFORMAN) 8. BAB V PROFIL INFORMAN .pdf Restricted to Registered users only until 4 June 2023. Download (895kB) | Request a copy
	Text (BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN) 9. BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN .pdf Restricted to Registered users only until 4 June 2023. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB VII DISKUSI TEORITIK) 10. BAB VII DISKUSI TEORITIK .pdf Restricted to Registered users only until 4 June 2023. Download (492kB) | Request a copy
	Text (BAB VII PENUTUP) 11. BAB VIII PENUTUP .pdf Restricted to Registered users only until 4 June 2023. Download (224kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 12. DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (235kB)

Abstract

Di era ini, banyak anak kandung yang lepas tangan dari tanggung jawab merawat orang tuanya yang sudah lanjut usia. Hal ini mengakibatkan banyak orang tua lanjut usia yang harus hidup terlantar tanpa adanya sosok keluarga (anak kandung) yang merawat dirinya. Kondisi seperti ini tidak terkecuali terjadi pada masyarakat di Kabupaten Blitar. Kabupaten Blitar sebagai daerah yang dinobatkan sebagai kabupaten paling perduli terhadap lansia, hal ini dibuktikan dari penghargaan-penghargaan yang telah diterima, ternyata masih banyak menyimpan kisah sedih bagi para penduduk lanjut usia. Masih banyak penduduk lanjut usia di wilayah ini yang hidup dalam kondisi menyedihkan, hidup serba kekurangan dan tanpa mendapat dukungan social dari anak kandungnya. Masyarakat di Kabupaten Blitar yang notabennya adalah masyarakat penganut Agama Islam dan juga masih memegang teguh adat Budaya Jawa yang seharusnya menjunjung tinggi dan menghormati orang tuanya, namun pada kenyataannya banyak juga masyarakat yang bertindak sebaliknya. Realitas unik di atas yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian terkait masalah penelantaran lansia yang diakibatkan karena ketidakmauan anak dalam merawat orang tuanya yang sudah lanjut usia. Adapun masalah yang dikaji dalam penelitian ini yang pertama terkait mekanisme survival lansia miskin yang hidup tanpa dukungan sosial dari keluarga. Kemudian yang kedua terkait latar belakang penyebab keluarga (anak kandung) tega menelantarkan kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kabupaten Blitar dengan metode penelitian kualitatif. Pemilihan metode ini diharapkan dapat mengkaji masalah yang diteliti secara lebih detail, rinci dan mendalam. Tujuannya agar kedua masalah penelitian tersebut dapat dijawab dengan tuntas dan segera dapat dicarikan solusi yang tepat sesuai dengan temuan dari hasil penelitian ini. Setelah melakukan proses penelitian yang cukup panjang dengan menggunakan panduan teori mekanisme survival dari James C. Scott, kemudian teori perubahan sosial dari Selo Sumarjan yang juga berkaitan dengan teori sosialisasi, serta teori pilihan rasional dari James S. Coleman. Didapatkan hasil bahwa mekanisme survival yang dilakukan oleh informan yaitu menggunakan relasi atau jaringan sosial, menggunakan alternatif subsistensi, dan menggunakan strategi “mengikat sabuk lebih kencang.” Kemudian alasan atau penyebab seorang anak tega membiarkan orang tuanya untuk hidup sendiri di usianya yang telah senja, adalah karena kegagalan dalam proses imitasi nilai dan norma sosial luhur yang diakibatkan karena kesalahan proses sosialisasi penanaman nilai luhur tersebut. Kondisi seperti ini mendorong anak untuk menganut suatu sistem nilai baru yang dianggap paling menguntungkan yaitu nilai rasionalitas yang membuat anak berfikir dan bertindak sesuai dengan pilihan yang dianggap paling menguntungkan.

Actions (login required)

View Item