Pola Penyembuhan Pada Pasien Penderita Skizofrenia Di Pondok Pesantren Nailul Falah Desa Karangjatianyar, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan

E.S. SUFIA KALIMANG, 070917068 (2013) Pola Penyembuhan Pada Pasien Penderita Skizofrenia Di Pondok Pesantren Nailul Falah Desa Karangjatianyar, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2013-kalimanges-28257-6.abstr-k.pdf

Download (297kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2013-kalimanges-28257-1.FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Fenomena semakin tingginya angka penderita skizofrenia di masyarakat menurut data WHO membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pola penyembuhan pada pasien skizofrenia di Pondok Pesantren Nailul Falah Desa Karangjatianyar, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi partisipan. Selain itu penelitian ini juga menggunakan life history (riwayat hidup individu). Penelitian ini pertama bertujuan mengetahui penyebab orang menderita skizofrenia. Selanjutnya untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi keluarga memilih pengobatan di Pondok Pesantren Nailul Falah dan yang ketiga bertujuan mendeskripsikan pola penyembuhan di Pondok Pesantren Nailul Falah. Kesimpulan bahwa pemahaman Kyai dan perawat tentang skizofrenia (sakit jiwa) memiliki diagnosa tersendiri untuk menentukan sejauh mana dilakukannya rehabilitasi terhadap pasien. Penafsiran sakit jiwa yang diungkapkan kyai adalah logis dan tidak logis. Logis ketika pasien menderita depresi atau tertekan sedangkan tidak logis jika pasien mengalami kemasukan roh, jin, setan dan sebagainya. Pola Penyembuhan yang dilakukan di Pondok Pesantren Nailul Falah memiliki beberapa metode-metode terdiri dari tujuh yaitu yang pertama terapi kajian history, digunakan untuk mengetahui problem penyebab sakit yang diungkapkan oleh keluarganya. Kedua adalah terapi pemijatan jari-jari ataupun kepala agar mengetahui sejauh mana sakit jiwa yang diderita pasien. Selanjutnya yang ketiga adalah terapi perendaman pada tengah malam dilakukan untuk menyadarkan pasien pada kehidupan nyata kembali kembali normal sebelum sakit. Terapi pembacaaan doa-doa untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT adalah urutan yang ke-empat. Kemudian yang kelima menggunakan terapi perantaian agar pasien tidak melakukan hal-hal yang teledor maupun kabur, keenam adalah terapi psikososial yang digunakan agar kembali menjalin interaksi dengan masyarakat. Sedangkan yang ketujuh adalah terapi psikoreligius yang menggunakan pengajaran secara Islam dengan selalu melakukan sholat berjamaah, dzikir, dan doa-doa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis.ANT 21/13 Kal p
Uncontrolled Keywords: Penderita Skizofrenia
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Creators:
CreatorsNIM
E.S. SUFIA KALIMANG, 070917068UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorLaurentius Dyson P, Prof. Dr., Drs., MA.UNSPECIFIED
Depositing User: shiefti dyah alyusi
Date Deposited: 20 Nov 2013 12:00
Last Modified: 02 Sep 2016 02:30
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/16444
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item