MORFOLOGI TELINGA (EAR PRINT) PADA ANAK PENDERITA DOWN SYNDROME

SURYO WICAKSONO, 070917030 (2013) MORFOLOGI TELINGA (EAR PRINT) PADA ANAK PENDERITA DOWN SYNDROME. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2013-wicaksonos-28281-5.abstr-k.pdf

Download (211kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
FISIP9.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Telinga merupakan salah satu bagian tubuh yang dapat dijadikan bahan untuk mengidentifikasi individu selain menggunakan sidik jari, retina mata, atau struktur wajah. Hal ini dikarenakan telinga memiliki banyak variasi pada morfologinya sehingga setiap individu mempunyai morfologi yang berbeda satu sama lain. Terkadang terdapat kelainan morfologi pada telinga yang disebabkan oleh masalah genetik seperti penderita Down Syndrome. Karakteristik pada telinga Down Syndrome dapat dijadikan bahan deteksi. Pada penelitian ini variasi morfologi telinga pada Down Syndrome dilihat berdasarkan ukuran serta karakteristik morfologinya. Sampel pada penelitian ini sebanyak 50 individu, 25 anak Down Syndrome dan 25 individu normal. Sampel berasal dari Yayasan Bhakti Luhur, Malang. Penentuan sampel Down Syndrome berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Variasi ukuran dilihat berdasarkan dimensi panjang dan lebar. Ukuran telinga akan dibandingan antara dua kelompok sampel dan diuji dengan t-test untuk mengetahui nilai signifikan. Peneliti menggunakan metode fotografi untuk meneliti variasi karakteristik morfologi. Foto telinga sampel digolongkan menurut karakteristik telinga milik Schwalbe. Berdasarkan data penelitian, rata-rata ukuran telinga Down Syndrome lebih kecil dibanding individu normal. Perbedaan yang signifikan terlihat pada dimensi ukuran panjang telinga. Sedangkan pada dimensi lebar perbedaan tidak terlalu signifikan. Morfologi telinga penderita Down Syndrome memiliki karakteristik pada bagian anterior helix pada penderita Down Syndrome yang lebih menggulung, sehingga terlihat lebih tebal dibanding individu normal, bagian tidak adanya crus superior anthelix, serta bagian lobulus yang menempel pada pipi. Ukuran dan karakteristik morfologi telinga pada Down Syndrome yang dikarenakan kelainan pada genetika, menyebabkan perbedaan dengan individu normal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis.ANT 36/13 Wic m
Uncontrolled Keywords: DOWN SYNDROME
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH426 Genetics
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Creators:
CreatorsNIM
SURYO WICAKSONO, 070917030UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorToetik Koesbardiati, Dr., Dra.UNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email okta@lib.unair.ac.id
Date Deposited: 20 Nov 2013 12:00
Last Modified: 15 Aug 2016 09:44
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/16459
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item