IKATAN JAMAAH AHLUL BAIT INDONESIA SEBAGAI ORGANISASI GERAKAN SOSIAL MEMPERJUANGKAN IDENTITAS MINORITAS SYIAH DI KABUPATEN JEMBER

Fikri Disyacitta (2015) IKATAN JAMAAH AHLUL BAIT INDONESIA SEBAGAI ORGANISASI GERAKAN SOSIAL MEMPERJUANGKAN IDENTITAS MINORITAS SYIAH DI KABUPATEN JEMBER. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf

Download (1MB)
[img] Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf

Download (102kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (106kB)
[img] Text (PENDAHULUAN)
4. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf

Download (226kB)
[img] Text (TINJAUAN)
5. BAB 2 TINJAUAN.pdf

Download (369kB)
[img] Text (PEMBAHASAN)
6. BAB 3 PEMBAHASAN.pdf

Download (344kB)
[img] Text (KESIMPULAN)
7. BAB 4 KESIMPULAN.pdf

Download (116kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (88kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
9.LAMPIRAN.pdf

Download (273kB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Sebagai salah satu aliran dalam Islam, Syiah atau paham Ahlul Bait mulai berkembang dan berani menampilkan identitasnya secara terbuka di Kabupaten Jember yang mayoritas beraliran Sunni dengan afiliasi ormas keagamaan NU. Hal ini tidak lepas dari sejarah panjang pergulatan Syiah di Indonesia sejak sebelum tahun 1979 agar dapat diterima hidup berdampingan dengan mayoritas Sunni. Pada era 1990an, mulai timbul kesadaran bagi minoritas Syiah Indonesia untuk mengorganisasikan diri dalam wadah resmi untuk menghindari tekanan baik dari pemerintah maupun mayoritas Sunni. IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) kemudian dideklarasikan oleh Jalaluddin Rakhmat, dalam rangka menjawab kebutuhan warga Syiah akan organisasi payung hukum resmi. IJABI mengedepankan pendekatan moderat agar bisa diterima masyarakat. Meski berupaya membumi namun NU khususnya di Jawa Timur dan Jember mulai menyatakan konfrontasi terhadap eksistensi warga Syiah tidak terkecuali organisasi IJABI. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif yang bermanfaat memberikan gambaran yang kaya mengenai kondisi minoritas Syiah di Jember, bagaimana IJABI mengalami pergulatan internal dalam merumuskan strateginya, detil strategi yang digunakan agar bisa diterima, dan gambaran respon dari ulama NU Jember terhadap keberadaan IJABI maupun Syiah. Ada 3 kerangka teoritik yang digunakan dalam penelitian ini. Pertama, adalah Teori Rekognisi Nancy Fraser untuk menjelaskan seperti apa pergulatan internal IJABI dalam merumuskan strategi dan identitasnya. Kedua, Teori Revolusi Kharismatik Robert N. Bellah yang bermanfaat untuk memahami bagaimana strategi IJABI bisa bekerja efektif ketika diterapkan dalam menghadapi otoritas NU Jember. Ketiga, Teori Mobilisasi Sumber Daya Gerakan Sosial yang berguna menganalisis respon ulama NU terhadap kehadiran Syiah dan IJABI di Jember. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IJABI menampilkan diri sebagai gerakan yang moderat dan inklusif. Adapun pendekatan yang dilakukan agar dapat diterima masyarakat adalah dengan meminta pengakuan pemerintah daerah, pendekatan personal, pendekatan dialogis terbuka, dan pendekatan sosialekonomi. Pergulatan internal terjadi dengan sesama organisasi Syiah yang disebut faksi Qomiyyin. Sedangkan dari ulama NU ada dua reaksi yang diterima, yaitu penolakan dan penerimaan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis.P 41/15 Dis i
Uncontrolled Keywords: ORGANIZATIONS SOCIAL MOVEMENT
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion > BL630-632.5 Religious Organization
J Political Science
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Creators:
CreatorsNIM
Fikri DisyacittaNIM071113031
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorPriyatmoko Dirdjosuseno, Drs., M.A.NIDN-
Depositing User: Unnamed user with email okta@lib.unair.ac.id
Date Deposited: 20 Oct 2015 12:00
Last Modified: 30 May 2020 11:46
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/16644
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item