MAULITA OKTAVIANI, 070710344 (2011) Representasi Anti-Kemapanan pada Teks Lagu Band Punk Indonesia (Studi Semiotika-Diskursif: Representasi Anti-Kemapanan pada Teks Lagu Band Punk "Marjinal" dan "Superman Is Dead"). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-oktavianim-20615-fisk26-k.pdf Download (13kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-oktavianim-17299-fisk26-r.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi tentang representasi anti-kemapanan yang ada dalam teks lagu band punk di Indonesia. Signifikansi penelitian ini adalah karena punk sendiri bukan budaya asli Indonesia, kemunculannya merupakan suatu bentuk protes terhadap tatanan sistem yang ada. Salah satu bentuk protes diwujudkan melalui teks lagu. Selain itu, budaya punk ini diadopsi oleh masyarakat Indonesia melalui globalisasi. Bentuk adopsi tersebut adalah dalam gaya hidup ataupun ideologi. Fokus penelitian ini adalah pada representasi anti kemapanan yang ada dalam teks lagu milik band punk “Marjinal” dan band punk “Superman Is Dead” Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang representasi antikemapanan dalam teks lagu band punk Indonesia. Metode yang digunakan adalah semiotika-diskursif dengan tipe eksploratif-kualitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah semiotika Ferdinand de Saussure. Hasil penelitian ini adalah anti-kemapanan diartikulasikan band punk “Marjinal” melalui teks lagu dalam beberapa bentuk, yakni: protes terhadap ketertindasan di Indonesia, pertentangan terhadap dominasi modal di Indonesia, dan legitimasi bagi kebebasan individu. Lalu, anti-kemapanan diartikulasikan band punk “Superman Is Dead” melalui teks lagu dalam beberapa bentuk, yakni: protes terhadap sifat konsumtif masyarakat Indonesia, kritik terhadap diskriminasi kaum minoritas di Indonesia, dan protes terhadap ekspoitasi lingkungan di Indonesia.

Actions (login required)

View Item