SASKYA YOZI SAPUTRI, 070517885 (2011) STRATEGI KOMUNIKASI PEMUTUSAN HUBUNGAN PASANGAN SUAMI ISTRI PADA PERKAWINAN DI USIA MUDA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 35. Abstrak Fis K 44-11 Sap s.pdf Download (344kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-saputrisas-17499-fisk44-s.pdf Restricted to Registered users only Download (752kB) | Request a copy

Abstract

Fokus penelitian ini meniliti secara mendalam commited romantic relationships pada tahapan relationships dissolution dimana peneliti ingin menggambarkan bagaimana strategi komunikasi pemutusan hubungan yang digunakan pasangan suami istri yang menikah di usia muda. Adanya fenomena perceraian menarik untuk diteliti karena data terakhir dari penghitungan Kementerian Agama RI menyebutkan bahwa angka perceraian di Indonesia menunjukkan peningkatan tiap tahunnya. Informan pada penelitian ini adalah pasangan suami istri yang menikah di usia muda dan mengalami perceraian tidak lebih dari lima tahun. Pasangan suami istri yang menjalani perkawinan di usia muda rentan bercerai karena belum matangnya kondisi emosional pasangan dimana hal tersebut bisa menyebabkan kurangnya kesadaran bertanggung jawab dalam kehidupan rumah tangga. Hal inilah yang pada akhirnya menggugah minat peneliti untuk menggambarkan strategi komunikasi dalam memutuskan hubungan (dissolution) terhadap pasangan yang menjalani perkawinan pada usia muda dimana usia laki-laki dibawah 19 tahun dan perempuan dibawah 16 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan strategi komunikasi pemutusan hubungan yang digunakan pasangan suami istri yang menjalani perkawinan di usia muda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah in-depth interview dengan tipe penelitian deskriptif dimana peneliti ingin menggambarkan fenomena yang diteliti, yakni strategi komunikasi pemutusan hubungan yang digunakan pada pasangan suami istri di perkawinan usia muda. Sasaran dari penelitian ini adalah pasangan suami istri yang menjalani perkawinan di usia muda dan mengalami perceraian tidak lebih dari lima tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik in-depth interview agar peneliti dapat menggali informasi lebih dalam dari informan. Dissolution yang terjadi pada tiap pasangan bisa menggunakan strategi komunikasi yang berbeda, adapaun strateginya antara lain: Indirect strategies of unilateral disengagement (Withdrawal, pseudodeescalation, cost escalation), Indirect strategies of bilateral disengagement (Fading away, mutual pseudoescalation), Direct strategies of unilateral disengagement (Fact accompli, state of the relationship talk), dan Direct strategies of bilateral disengagement (Attributional conflict, negotiated farewell). Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah pasangan suami istri perkawinan dini yang telah bercerai. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah in-depth interview. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemutusan hubungan pasangan suami istri yang menjalani perkawinan di usia muda yang digunakan oleh para pasangan informan dalam penelitian ini adalah direct strategies of disengegement. Pada pasangan informan pertama strategi yang digunakan adalah direct strategies of disengegement dengan cara state of the relationships talk, pada pasangan informan kedua adalah direct strategies of disengegement dengan cara attributional conflict, pada pasangan informan ketiga adalah direct strategies of disengegement dengan cara negotiated farewell, dan pada pasangan informan keempat adalah direct strategies of disengegement dengan cara fact accompli.

Actions (login required)

View Item