KOLEKTIF SEBAGAI REPRESENTASI GERAKAN PUNK (Tinjauan Interaksionisme Simbolik Terhadap Gerakan Komunitas Punk Dalam Kolektif)

RIZQI MAHENDRA, 070610339 (2011) KOLEKTIF SEBAGAI REPRESENTASI GERAKAN PUNK (Tinjauan Interaksionisme Simbolik Terhadap Gerakan Komunitas Punk Dalam Kolektif). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-mahendrari-20990-fiss18-k.pdf

Download (340kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
16823.compressed.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bermula ketika peneliti melihat beberapa komunitas punk yang ada di sudut Kota Surabaya, mereka berkelompok, mengamen dan beberapa dari mereka berdandan aneh dan tidak lazim. Dari sini peneliti melihat perbedaan yang sangat mencolok tentang keberadaan komunitas punk yang ada di Surabaya dengan para punker yang ada di daerah asal peneliti, yaitu di Blitar. Karena peneliti melihat komunitas punk di wilayah Blitar khususnya kecamatan Garum, memiliki kegiatan yang beraneka ragam, mereka bekerja sama dengan masyarakat sekitar. Di samping itu mereka juga membentuk sebuah wadah atau mereka menyebutnya kolektif sebagai basecamp sebagai tempat tinggal bagi mereka. Kolektif tersebut bernama Nikita Jibril yang artinya pembawa pesan baik. Bagi komunitas punk, kolektif merupakan sarana penyedia ruang sosial komunitas yang tidak bisa ditembus oleh budaya dominan, kolektif merupakan pembuktian bahwa mereka masih mampu bertahan hidup di luar sistem dengan menggunakan prinsip – prinsip kemandirian yang disebut DIY (do it your self). Dalam penelitian ini dibuat tiga rumusan masalah. 1) Bagaimana komunitas punk memberi makna terhadap? 2) Bagaimana proses sebuah kolektif sehingga mereka mampu bertahan dan eksis di tengah-tengah masyarakat? 3) Apa yang menjadi tujuan serta cita-cita kolektif?. Agar penelitian ini lebih terarah, maka digunakan teori interaksionisme simbolik dari Herbert Blumer sebagai kerangka berfikir. Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bertipe kualitatif dengan paradigma interpretatif. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa makna kolektif bagi mereka adalah sebagai rumah, wadah bagi punk untuk berkarya, bekerja dan menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa mereka masih bisa hidup dan bertahan dengan ideologi DIY yang selama ini mereka anut. Selain itu, dalam proses bertahan atau survival, dari sisi ekonomi, mereka juga harus memiliki basik ekonomi yang kuat, oleh karena itu mereka membentuk usaha-usaha yang dinilai bisa menghidupi kolektif, sedangkan dari sisi budaya mereka juga berupaya mengakulturasi dengan budaya lokal agar diterima menjadi bagian dari masyarakat. Dari kegiatan yang selama ini mereka lakukan dalam kolektif mereka juga punya tujuan yang hendak diwujudkan, tujuan itu adalah kondisi dimana masyarakat mandiri dan tidak perlu tergantung pada bos dan masyarakat mulai menilai bahwa keberhasilan itu bukan dinilai dari segi materi saja, namun keberhasilan itu adalah jika kita hidup sejahtera, hidup sebagai manusia yang dimanusiakan dan hidup yang penuh dengan kedamaian

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK 2 Fis. S. 18/11 Mah k
Uncontrolled Keywords: PUNK ; ETHICS
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BJ Ethics > BJ1725 Ethics of Social Groups, Classes, etc., Professional Ethics
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Creators:
CreatorsNIM
RIZQI MAHENDRA, 070610339UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorEdy Herry Prihantoro, Drs., M.SiUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dewi Rekno Ulansari
Date Deposited: 21 Nov 2011 12:00
Last Modified: 19 Jun 2017 17:04
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/16823
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item