REPRESENTASI IDENTITAS KULTURAL DALAM SIMBOL-SIMBOL PADA BATIK TRADISIONAL DAN KONTEMPORER: Studi Semiotika Fashion pada Batik

Gabriela Lordy Darmaputri (2015) REPRESENTASI IDENTITAS KULTURAL DALAM SIMBOL-SIMBOL PADA BATIK TRADISIONAL DAN KONTEMPORER: Studi Semiotika Fashion pada Batik. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (80kB)
[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (56kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.pdf

Download (66kB)
[img] Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (486kB)
[img] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only until 17 June 2023.

Download (113kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only until 17 June 2023.

Download (710kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only until 17 June 2023.

Download (74kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (80kB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini berfokus pada representasi identitas kultural dalam simbol-simbol pada batik tradisional dan kontemporer. Batik tradisional adalah batik yang diciptakan sesuai dengan pakem atau aturan yang berlaku. Sedangkan batik Kontemporer adalah batik dengan motif tradisional yang ditambahi motif-motif modern, seperti logo klub bola atau ikon kartun Disney. Batik yang dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah batik Lokcan, batik Tiga Negeri, batik bola dan batik Keris motif Disney. Batik merupakan busana yang pada awalnya digunakan hanya oleh kalangan abdi Keraton dan juga para Raja sehingga batik kala itu digunakan sebagai tanda pangkat dan tanda status sosial. Melalui pakaian batik orang yang memberi identitas kultural melalui budaya, kelas sosial dan identitas diri. Dengan menggunakan semiotika Pierce yaitu membagi obyek dalam kelompok denotatif dan konotatif, batik dimaknai oleh penelitibagaimana melalui simbol-simbolnya batik menunjukkan identitas bahkan dampak dari pengaruh yang membuat nilai dalam batik bergeser.. Batik pada awalnya memiliki pakem yaitu ketentuan dalam pembuatan motif serta penggunanya. Saat ini nilai-nilai kepakeman batik telah bergeser, namun nyatanya batik masih dipercaya sebagai identitas budaya Indonesia yang dibanggakan. Sehingga batik kontemporer mengadposi motif-motif pakem dengan simbol-simbol asing yang lebih modern. Namun dengan adnaya pengaruh globalisasi, batik mengalami desakralisasi kultur yang menurunkan nilai-nilai dalam batik. Meskipun menjadi lebih fleksible untuk dikenakan, batik mengalami masa krisis karena identitas dalam batik saat ini tidak lagi dapat memberi batasan-batasan yang jelas.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis K 42/15 Dar r
Uncontrolled Keywords: GROUP IDENTITY; FASHION; CULTURE
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM621-656 Culture
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi
Creators:
CreatorsNIM
Gabriela Lordy DarmaputriNIM071015081
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorKandi Aryani Suwito, S.Sos.,MAUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Yusuf Jailani
Date Deposited: 31 Aug 2015 12:00
Last Modified: 16 Jun 2020 22:29
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/17671
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item