NONA, 070016316 (2006) URGENSI DEMOKRATISASI EROPA TIMUR DAN TENGAH: PERLUASAN UNI EROPA DAN AKSESI KEANGGOTAAN NEGARA NEGARA EROPA TIMUR DAN TENGAH KE DALAM UNI EROPA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) 36.pdf Download (319kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-nona-1268-fishi2-6.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dengan berakhirnya rezim komunis di akhir dekade 1980-an, maka Eropa Timur dan Tengah memasuki babak baru dalam kehidupan ekonomi dan politiknya. Dimulai dari keinginarinya untuk bergabung dengan Uni Eropa, negara-negara pasca komunis tersebut pun memulai proses demokratisasi, sebagai salah satu prasyarat yang diberikan Uni Eropa. Niat ini tak datang secara sepihak. Di sisi lain, Uni Eropa juga berniat mengadakan perluasan ke Timur sebagai langkah untuk mewujudkan suatu institusi Eropa yang lebih kuat. Tentu saja, dalam perjalanannya, hal ini memuat banyak pro kontra, melihat permasalahan yang masih dimiliki negara-negara pascakomunis tersebut. Akan tetapi, sampai saat ini, terbukti delapan negara Eropa Timur dan Tengah telah menjadi anggota sejak 2004 lalu. Proses meraih keanggotaan tersebut tidaklah mudah karena Uni Eropa senantiasa menekankan penerapan nilai-nilai liberal, salah satunya demokrasi. Di sini permasalahan muncul, yaitu seberapa pentingkah makna demokratisasi Eropa Timur dan Tengah bagi perluasan Uni Eropa? Permasalahan ini ditelaah dengan menggunakan tiga teori, yaitu demokratisasi, integrasi, dan regionalisme. Dengan teori demokratisasi, diharapkan penggambaran mengenai apa yang sedang terjadi, yaitu konsolidasi demokrasi, di Eropa Timur dan Tengah bisa menjadi lebih jelas. Teori integrasi diambil untuk bisa menggambarkan tujuan awal Uni Eropa berdiri dan proses apa yang sedang terjadi di Uni Eropa saat ini. Terakhir teori regionalisme digunakan untuk melihat latar belakang munculnya Uni Eropa sebagai organisasi regional yang kuat di dunia. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan konsep demokratisasi dan perluasan (enlargement). Konsep demokratisasi digunakan dalam rangka menjelaskar apa saja yang dibutuhkan untuk menganut sistem demokrasi dan nilai-nilai apa yang terkandung dalam demokrasi. Hal ini dimaksudkan supaya muncul pemahaman mengenai nilai-nilai apa yang rnembentuk Uni Eropa sampai saat ini, sehingga Eropa Timur dan Tengah juga dituntut untuk mengimplementasikannya untuk meraih keanggotaan. Sedangkan, konsep perluasan diarnbil untuk menjelaskan proses yang tengah dialami Uni Eropa dalam mengintegrasikan Eropa Timur dan Tengah ke dalam wilayahnya. Dalam perjalanannya, ditemukan bahwa banyak muncul tantangan, baik dari negara-negara pascakomunis tersebut, maupun dari Uni Eropa sendiri, terhadap jalannya demokratisasi di Eropa Timur dan Tengah. Meskipun, pada akhirnya di tahun 2004, mereka berhasil meraih keanggotaan, akan tetapi, yang dicoba untuk ditelaah di sini adalah proses sebelum aksesi. Sehingga terlihat bagaimana usaha.-usaha kedua belah pihak mengubah sistem yang sudah mengakar, menghilangkan trauma-trauma masa lalu, dan mempengaruhi publik bahwa integrasi dengan Eropa melalui demokratisasi adalah pilihan yang terbaik bagi mereka. Di bab akhir, kesimpulan muncul dengan mengambarkan bahwa demokrasi memang urgen sifatnya apabila Uni Eropa ingin mengadakan perluasan ke Timur dan apabila Eropa Timur dan Tengah ingin menjadi anggota Uni Eropa. Sebagai tambahan, penerapan sistem ekonomi dan adopsi sistem Eropa juga tak kalah penting bagi kelancaran aksesi.

Actions (login required)

View Item