M. FARIDZ AFIF, 070417320 (2008) AFILIASI POLITIK GERAKAN PEMUDA ANSOR DALAM PEMILIHAN GUBERNUR 2008 DI JAWA TIMUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2008-afifmfarid-9389-fisp33-k.pdf Download (337kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-afifmfarid-9093-fisp33-8.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian mengenai Afiliasi Politik GP. Ansor dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Jawa Timur ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana afiliasi Politik GP. Ansor dalam Pilgub, keberadaan GP. Ansor sebagai kelompok kepentingan memiliki posisi din peran stnitegis dalam konteks Pilgub. Untuk memenuhi penelitian ini, penulis menggunakkan teori elite Keller Suzanne dan Haedar Nashir. Teori demokrasi Affan Ghaffar, dan Anies Bahwedan. Penelitian ini penulis lakukan di berbagai daerah di Jawatimur dengan fokus penelitian 13 cabang GP. Ansor se-Jatim, dengan klasifikasi daerah Pantura meliputi Surabaya, Bojonegoro, Gresik, dan Lamongan. Matraman meliputi Kota Mojokerto, Sidoarjo, dan Koh. Mojokerto. Tapalkudo meliputi Ranyuwangi, Lumajang, Jember, dan Kota Probolinggo. Madura Meliputi : Pamekasan dan Bangkalan. Penelitian ini bertilpe deskriptif, dengan menekankan pada analisa kualitatif. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari elite-elite GP. Ansor se-Jatim, khususnya ketua umumnya, yang memiliki patrone politik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan kemenangan PKB yang di daerahnya. Subyek penelitian ditentukan seeara purposive sampling, yaitu informan yang telah ditentukan berdasarkan kehutuhan mengenai sikap politik GP. Ansor dalam pilgub 2008. Temuan penelitian adalah sikap netral yang dilakukan oleh pengurus PW. GP. Ansor Jatim dan cabang-cabangnya dalam menyikapi pilgub 2008 di Jatim seeara organisatoris dan seeara kultur mengarah pada salah satu pasangan cagub dan cawagub. Terkait itu, kepentingan GP. Ansor beragam (plural) sesuai dengan budaya yang berkembang di lingkungan cabang-cabang menyangkut hubungannya dengan PKB dari NU sebagai induk organisasi. Sementara itu, kecenderungannya mengarah pada pasangan Karsa (Karwo-Saifullah Yusuf). Kecenderungan ini nampak dari terbentuknya gerakan menangkan KARSA yang diakomudir dalam Gerakan Pemuda Karsa (GP. KarSa). Kecenderungan ini nampak dengan dari berdirinya GP. KARSA yang dikomandoi oleh elite-elite Ansor.

Actions (login required)

View Item