MAYA REVISIANTI, 070417515 (2008) ORIENTASI POLITIK ANGGOTA KERUKUNAN BECAK SURABAYA (Studi Deskriptif : Menjelang Pemilihan Gubemur Jatim 2008 - 2013). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2008-revisianti-9393-fisp36-k.pdf Download (398kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-revisianti-9124-fisp36-8.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tema penelitian ini diangkat mengingat beberapa indikator keterlibatan tukang becak di Kerukunan Becak Surabaya dalam pemilihan gubernur Jawa Timur yang sedianya akan diselenggarakan tahun ini. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata – kata lisan maupun tertulis yang dapat diamati untuk di teliti. Dengan menggunakan teori Orientasi Politik, karena diharapkan bisa lebih fokus dan menjawab masalah yang sudah dirumuskan. Kehadiran para tukang becak ikut meramaikan perhelatan besar, dan meruakan sebuah simbol yang bisa menggambarkan sebagai wong cilik dalam lingkup perkotaan. Poin penting yang terkait adalah dinamika pemilih yang tclah ada selama ini dan saling berpengaruh. Karcna kelompok tukang becak di Kerukunan Becak Surabaya ini paling efektif sebagai alat politik secara sederhana dan murah untuk mengkampanyekan pemilihan gubernur Jatim ini. Kelemahan sosial dan ekonomi kelompok marginal menyebabkan timbulnya ketidakberdayan secara politik, sehingga mereka lebih banyak berperan sebagai orang dan di perintah karena tidak memiliki aset ekonomi dan politik. Di pihak lain mereka harus tetap bertahan hidup dan berupaya dapat meningkatkan taraf hidupnya, sehingga mengharuskan untuk menyesuaikan dengan keadaan. Tetapi Keberadaan kelompok Marginal sebagai sub sistem dari sistem perkotaan Surabaya bukan berarti mereka tidak di perhitungkan dalam percaturan politik. Kelompok marginal secara politik acapkali di jadikan salah satu sumber dukungan partai politik dan organisasi massa. Karena dilihat dari sisi jumlah, kelompok ini sangat potensial dan mampu menjadi tumpuan parpol dan golongan dalam ini sangat potensial dan mampu menjadi tumpuan parpol dan golongan dalam perolchan suara. OrientasiPolitik Anggota Kerukunan Becak Surabaya Menjelang Piemilihan Gubernur Jatim Studi tentang Orientasi Politik pada tukang becak yang mewakili wilayah Surabaya adalah Kerukunan Becak Surabaya, karena memiliki keunikan yang dapat di jadikan alasan mengapa penelitian mengenai orientasi politik di masyarakat Surabaya, khuusnya KBS menjelang pemilihan gubemur ini dilakukan. Salah satunya pemilihan gubernur secara langsung ini baru pertama kali di lakukan di jawa timer. Apa yang ter adi pada masyarakat kota, khuuusnya keberadaan tukang becak di Kerukunan Becak Surabaya (KBS) baik itu dalam perubahan sosial, ekonomi, dan kekuatan politik akan menentukan perkembangan suatu negara nantinya. Keberadaan kelompok marginal banyak memunculkan kelompok — kelompok baru yang ikut dalam pemilihan gubernur ini. Begitu juga yang dianggap mcwakili adalah tukang becak banyak terlibat dalam intcraksi kepentingan karena aspirasinya sangat mewakili suara kemiskinan di masyarakat bawah. Fenomena ini di sebut sebagai suatu konsolidasi kekuatan massa dari kelompok marginal. KBS ini sudah terkoordinir dengan struktur kepemimpinan yang pasti, dengan Pembina yang bisa memantau perkembangan dan kelayakan para anggotanaya dan jumlah anggota sebanyak 368 orang yang sudah terdaftar, dan masih banyak yang ingin bergabung dengan Kerukunan Becak Surabaya (KBS) sehingga penelitian ini menarik untuk saya teliti.

Actions (login required)

View Item