VENA MARIA, 070710350 (2011) WACANA KORUPSI PADA LIRIK BERTEMA ANTIKORUPSI SEBAGAI BENTUK LIRIK-LIRIK LAGU SLANK COUNTER-CULTURE. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2012-mariavena-23931-fis-k.-5-k.pdf Download (265kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2012-mariavena-20302-fis.k.-w.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Fokus penelitian ini adalah melakukan analisis kritis terhadap lagu-lagu Slank yang mewacanakan antikorupsi kepada masyarakat luas. Objek penelitian ini adalah rangkaian kata-kata serta kalimat dalam lirik lagu Slank yang bertema antikorupsi antara lain “Seperti Para Koruptor”, “Gosip Jalanan”, “Memang”, “Nagih”, “Apatis Blues”, “Freedom” dan “SBY (Sosial Betawai Yoi)”. Pemilihan tersebut dilakukan berdasarkan asumsi awal peneliti bahwa lirik-lirik lagu Slank yang bertema antikorupsi tersebut sebagai salah satu pembangun wacana korupsi di Indonesia. Bukan hanya itu, lirik-lirik lagu tersebut berpotensi sebagai counterculture atas budaya korupsi yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pandangan kritis (discourse analysis) milik Teun A. Van Djik. Melalui analisis wacana ini peneliti ingin membongkar kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa, pengaruh konteks sosial serta kognisi sosial yang dimiliki oleh Slank sebagai the language user. Berdasarkan analisis peneliti, diperoleh bahwa lirik-lirik lagu Slank yang bertema antikorupsi digunakan oleh Slank sebagai alat penyebaran hegemoni. Slank mengkonstruksi makna konteks sosial ke dalam teks-teks yang diciptakannya. Hal ini tentunya juga tidak terlepas dari kognisi sosial Slank yang dengan tegas menolak korupsi yang telah menjadi budaya di Indonesia. Oleh karena itu, karyakarya Slank berpotensi menjadi counter-culture atas maraknya budaya korupsi di Indonesia.

Actions (login required)

View Item