DISKURSUS GENDER DI PONDOK PESANTREN STUDI MENGENAI PANDANGAN SANTRI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN TERHADAP ISU GENDER DALAM KITAP KUNING : Pondok Pesantren Attaqwa Putrak Dan Pondok Pesantren Attaqwa Putri, Desa Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi,

KHAERUL UMAM NOER, 070317043 (2007) DISKURSUS GENDER DI PONDOK PESANTREN STUDI MENGENAI PANDANGAN SANTRI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN TERHADAP ISU GENDER DALAM KITAP KUNING : Pondok Pesantren Attaqwa Putrak Dan Pondok Pesantren Attaqwa Putri, Desa Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi,. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2007-noerkhaeru-4925-fisanr-t.pdf

Download (349kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2007-noerkhaeru-4925-fisant-7.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pandangan santri laki-laki dan santri perempuan dalam masalah gender yang terdapat dalam kitab kuning, terutama dalam masalah perkawinan. Terdapat empat pokok dalam fikih munakahat yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: (a) pemilihan pasangan bagi anak perempuan dan hak ijbr yang dimiliki oleh wali mujbir, (b) hak dan kewajiban suami istri, (c) nafkah, dan (d) perceraian. Untuk memperoleh hasil atau gambaran yang lengkap dan utuh. maka digunakan wawancara mendalam dan observasi partisipan. lebih jauh, untuk mempertajam penelitian ini, penulis juga menggunakan model analisis gender dengan mengkaji pandangan yang diberikan oleh para santri terkait dengan pertanyaan yang diajukan, dan model dialektis Berger untuk menjelaskan fenomena yang terjadi. Kitab kuning adalah bagian integral dari sistem pendidikan pesantren, maka akses atas kitab kuning menjadi persoalan yang krusial. Ketika akses terhadap kitab kuning tertutup, maka kemampuan yang dimiliki oleh santri untuk memandang suatu persoalan pun menjadi semakin terbatas. Hal ini tentunya akan berakibat pada sempitnya pandangan santri tersebut dalam melihat suatu persoalan, dan menyebabkan santri tersebut justru tidak mampu menjawab persoalan tersebut. Adalah penting bagi seorang santri untuk mengetahui kompleksitas masalah yang ada di sekitar mereka, terutama masalah gender. Ketika seorang santri telah mengetahui kompleksitas masalah yang dihadapi, dan santri tersebut mengetahui seluruh alternatif yang dimilikinya, maka diharapkan santri tersebut dapat memberikan pandangan berdasarkan alternatif yang paling baik, yakni alternatif yang tidak memiliki muatan bias gender, sekaligus mengakomodir kebutuhan perempuan. Penelitian ini memberikan gambaran betapa pandangan santri laki-laki dan perempuan dapat begitu berbeda ketika memandang suatu masalah yang diajukan. Secara umum, santri laki-laki lebih konservatif dan skriptualis, sedangkan santri perempuan lebih moderat dan kontekstualis dalam menjawab persoalan-persoalan yang terkait dengan perkawinan. Setidaknya terdapat dua hal mengapa hal ini terjadi: (1) santri perempuan memiliki intensitas yang lebih tinggi terhadap masalah-masalah gender, dimana persoalan gender lebih sering di eksplorasi ketimbang santri laki-laki, dan (2) santri perempuan memiliki akses yang lebih luas atas kitab kuning ketimbang santri laki-laki.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 Fis Ant.35/07 Noe d
Uncontrolled Keywords: GENDER IDENTITY; ISLAM EDUCATION
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion > BL1-50 Religion (General)
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Antropologi
Creators:
CreatorsNIM
KHAERUL UMAM NOER, 070317043UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorTri Joko Sri Haryono, Drs., M.SiUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dewi Rekno Ulansari
Date Deposited: 18 Jun 2007 12:00
Last Modified: 19 Jun 2017 19:23
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/18120
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item