IDENTITAS SUBKULTUR PUNK DALAM KOMIK UNDERGROUND OLD SKULL

Fithrotun Nisa, 070517743 (2009) IDENTITAS SUBKULTUR PUNK DALAM KOMIK UNDERGROUND OLD SKULL. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRACT)
gdlhub-gdl-s1-2010-nisafithro-14046-fisk16-k.pdf

Download (89kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2010-nisafithro-11893-fisk16-i.pdf
Restricted to Registered users only

Download (922kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian tentang identitas subkultur punk dalam komik underground Old Skull ini diawali dari ketertarikan peneliti terhadap penggunaan media alternative komik sebagai media yang mengakomodasi kepentingan bagi kelompok subkultur punk. Old Skull merupakan komik yang dibuat oleh seniman tattoo Jogja, Athonk, yang juga seorang punker. Selama ini kaum punk lebih banyak didefinisikan oleh media massa mainstream yang notabene menggambarkan kelompok subkultur secara bias. Dengan meneliti komik underground ini, peneliti ingin melihat bagaimana representasi identitas subkultur punk di mata punker sendiri. Yakni secara spesifik, penelitian ini mencoba menjawab tentang: 1) Bagaimana penggambaran punker dalam komik Old Skull? 2) Seperti apa bentuk-bentuk interaksi dan komunikasi punker terkait dengan lingkungan sosialnya? 3) nilainilai apa sajakah yang muncul dalam komik ini? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi identitas subkultur punk dan diharapkan dapat memberikan manfaat berupa data dasar mengenai representasi identitas subkultur punk dan wawasaan mengenai isu-isu multikultural terutama tentang kajian subkultur punk dalam komik underground di Indonesia. Peneliti menggunakan konsep identitas, konsep subkultur punk, bahasa dan sistem tanda komik dari Saraceni, serta konsep strukturalisme dan semiotik sebagai tinjauan pustaka. Metode penelitian ini menggunakan semiotik. Dalam komik ini identitas subkultur punk direpresentasikan oleh punker itu sendiri sebagai upaya menegasikan posisinya atas sistem dominan/sistem mainstream. Identitas punk yang dianggap sebagai kelompok yang memberontak terhadap sistem ditegaskan dengan penggunaan tanda-tanda yang menunjukkan unsur perbedaan dengan sistem dominan dan mainstream. Bagi punker, identitas diimplementasikan bukan hanya dalam tataran resistensi namun juga dalam tataran diferensiasi yang menempatkan posisi punk agar eksis di tengah masyarakat melalui konstruksi yang selama ini langgeng dalam budaya. Selain itu, identitas punk yang diciptakan lewat tanda-tanda dan gaya hidup pun menunjukkan adanya asimilasi atas pemaknaan kultur punk dari negara asalnya. Apa yang digambarkan dalam komik underground ini pun menunjukkan bahwa dalam media alternatif pun terdapat dimensi resistensi dan non-resistensi sebagai bentuk tafsiran punker yang subjektif atas nilai-nilai ideologis dari kultur western ke Indonesia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: kKB KK-2 Fis K 16 10 Nis i
Uncontrolled Keywords: komik, identitas, punk, subkultur
Subjects: Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z004 Books. Writing. Paleography
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi
Creators:
CreatorsNIM
Fithrotun Nisa, 070517743UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorYuyun Wahyu Izzati Surya, S.Sos., MAUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dhani Karolyn Putri
Date Deposited: 01 Dec 2010 12:00
Last Modified: 20 Jun 2017 21:54
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/18260
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item