Jamilah Balbeid, 0585210445 (1992) Pengaruh Antioksidan Vtamin C dan Vitamin E terhadap Stabilitas Antralin dalam Sediaan Krim. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-balbeidjam-23507-13.bab-i.pdf Download (70kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 11.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang penetapan stabilitas Antralin dalam sediaan krim dengan menggunakan basis krimyang nonionik. Dibuat tiga macam sediaan krim dengan komposisi basis yang sama , tetapi berbeda antioksidannya , yaitu : Sediaan krim A : Dengan menggunakan antioksidan vitamin C 0,1 %. Sediaan krim ft : Dengan menggunakan antioksidan vitamin C dan vitamin E masing-masing dengan jumlah 0,05 %. Sediaan krim C : Dengan menggunakan antioksidan vitamin E 0,1 %. Adapun kadar Antralin yang digunakan adalah : 0,2%. Penetapan stabilitas kimia tersebut telah dilakukan dengan metode Spektrofotometri , pengamatan dilakukan selang uaktu satu minggu , selama 4 bulan dan disimpan pada suhu kamar. Penetapan kadar Antralin dilakukan dengan melarutkan krim Antralin dalam kloroform dengan jumlah tertentu* Sebagai blanko digunakan basis krim yang dilarutkan dalam kloroform , daft serapan. Antralin diamati pada panjang gelombang 354 nm, Dari data yang telah diperoleh dapat diketahui stabilitas Antralin dalam sediaan krim tersebut,yaitu menurut USP XX sediaan krim A ntralin dianggap kadaluarsa bila kadar Antralinnya tinggal 90/6, Sehingga dapat disimpulakan bahwa: Untuk sediaan: krim A tinggal 90 % selama 10 minggu Untuk sediaan krim B tinggal 90 % s e l a m a . 6 minggu. Untuk sediaan krim C tinggal 90 % selama 8 minggu.

Actions (login required)

View Item