INDAH TRI WIJAYANTI, 060513513 (2009) PREVALENSI INFEKSI Leucocytozoon sp PADA ITIK YANG DIPOTONG DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MELALUI PEMERIKSAAN SCHIZONT. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2011-wijayantii-15964-kh110-1-k.pdf Download (385kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-wijayantii-13364-kh110-1-e.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Leucocytozoonosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit darah Leucocytozoon sp yang dapat menyebabkan kematian dan terhambatnya pertumbuhan pada anak ayam termasuk itik. Di Indonesia populasi ternak itik cukup tinggi dan selera masyarakat untuk mengkonsumsi daging serta telur itik semakin meningkat. Kendala yang banyak dihadapi oleh para peternak dalam beternak itik yaitu kematian akibat infeksi leucocytozoonosis. Kejadian leucocytozoonosis pada itik, sejauh ini belum banyak penelitian yang mengungkap karena itik adalah hewan yang hidup liar di alam bebas, yang membuat hewan akan tahan terhadap serangan penyakit sehingga hewan tidak menunjukkan gejala klinis yang spesifik dan sukar menentukan penyebab kematian pada itik. Pada kasus yang berat, gejala klinis akan tampak dengan kematian yang tiba-tiba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi Leucocytozoon sp pada itik yang dipotong di beberapa pasar tradisional kota Surabaya melalui pemeriksaan schizont. Leucocytozoon sp ditularkan melalui gigitan lalat simulium atau Cullicoides sp. Apabila itik digigit oleh lalat yang kelenjar ludahnya mengandung sporozoit Leucocytozoon sp maka sporozoit ini akan berkembang biak secara schizogoni menghasilkan schizont yang akan berada pada sel endotel jaringan terutama paru-paru, limpa dan hati itik. Oleh karena itu pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel organ paru-paru dan limpa itik untuk dapat melihat schizont Leucocytozoon sp. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Entomologi dan Protozoologi Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya dan tempat pengambilan sampel pada pasar-pasar tradisional kota Surabaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April tahun 2009. Penelitian ini menggunakan sampel berupa paru-paru dan limpa itik yang berjumlah 100 buah sampel yang diambil dari 10 pasar yang masing-masing telah mewakili 5 wilayah yang ada di kota Surabaya. Pemeriksaan pertama kali adalah dengan menggunakan metode gerusan organ (natif) kemudian dilanjut pemeriksaan secara histopatologis. Metode gerusan organ untuk mengetahui ada atau tidaknya schizont Leucocytozoon sp. Adapun metode pemeriksaan histopatologis dilakukan untuk melihat schizont Leucocytozoon sp dengan lebih jelas sekaligus mendapatkan kepastian tentang bagaimana bentuk organ yang positif leucocytozoonosis dengan organ yang tidak terinfeksi leucocytozoonosis (normal). Hasil pemeriksaan melalui metode gerusan organ terhadap 100 sampel organ itik dari pasar-pasar yang ada di kota Surabaya menunjukkan hasil positif leucocytozoonosis sebanyak 39 (39%) sampel. Hasil ini dipengaruhi oleh kondisi sanitasi lingkungan di peternakan, dalam hal ini berhubungan dengan keberadaan lalat Cullicoides. Prevalensi yang ditunjukkan adalah rendah dibanding dengan penelitian sebelumnya tetapi prevalensi akan selalu berubah tergantung dengan beberapa factor sehingga untuk selanjutnya survey secara berkala perlu dilakukan guna memberi informasi terhadap masyarakat agar infeksi Leucocytozoon sp dapat diatasi.

Actions (login required)

View Item