SITI ISTIANA, 060112912 (2005) PERBANDINGAN DAYA ANTIBAKTERI PERASAN RIMPANG TEMU KUNCI (B enbergia pandurats Rozb.) DENGAN BAWANG PUTIH (Allium sadvuwy L.) TERHADAP Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) siti istiana.pdf Download (165kB) | Preview
Preview	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2006-istianasit-1697-kh52_06.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antibakteri perasan rimpang temu kunci terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro dan membandingkannya dengan perasan bawang putih. Penelitian ini menggunakan uji kepekaan metode dilusi dengan tiga kali ulangan. Bahan obat yang digunakan yaitu perasan rimpang temu kunci dan perasan bawang putih masing — masing dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu 0%; 0,3906%; 0,7813%; 1,5625%; 3,125%; 6,25%; 12,5%; 25%; 50%; 100% dan satu kontrol aquades. Inokulat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuman standar American Type Culture Collection Staphylococcus aureus 25923 dan disesuaikan dengan standar Mc. Farland I. Peubah yang diamati adalah konsentrasi terendah yang dapat menghambat pertumbuhan (Minimal Inhibitory Concentration) dan membunuh kuman Staphylococcus aureus (Minimal Bactericidal Concentration). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penentuan MIC pada kedua macam bahan obat tidak diperoleh hasil karena terdapat kandungan yang tidak dapat larut dalam air menyebabkan larutan menjadi keruh sehingga tidak dapat diamati. Penentuan MBC menunjukkan bahwa perasan rimpang temu kunci mempunyai MBC 3,125%, sedangkan perasan bawang putih mempunyai MBC 12,5%. Penelitian ini membuktikan bahwa perasan temu kunci mempunyai daya bunuh lebih besar daripada bawang putih terhadap Staphylococcus aureus secara in vitro.

Actions (login required)

View Item