Atika Niramaya, 060810080
(2012)
EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI Pregnant Mare Serum Gonadotropin (PMSG) dan human Chorionic Gonadotropin (hCG) TERHADAP JUMLAH ANAK KEKELAHIRAN KELINCI New Zealand.
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Efektivitas Pemberian Kombinasi Hormon Pregnant
Mare Serum Gonadotropin (PMSG) dan human Chorionic Gonadptropin (hCG)
Terhadap Jumlah Anak Sekelahiran Kelinci New Zealand.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari pemberian kombinasi
hormon PMSG dan hCG terhadap jumlah anak sekelahiran kelinci New Zealand.
Kelinci dipelihara pada kandang battery individual. Kelinci di adaptasikan terhadap lingkungan sekitar serta pakan dan minum yang sama kualitasnya dengan jumlah hijauan 120 gr, konsentrat 60 gr per ekor per hari dengan minum ad libitum. Pemeriksaan USG (Ultrasonography) dilakukan untuk memastikan kelinci tersebut tidak bunting dan tidak birahi, setelah itu kelinci dilakukan pemeriksaan ulas vagina untuk penentuan fase diestrus, setelah ini melalui pemeriksaan mikroskopis dengan pembesaran 400x. Kelinci percobaan dibagi secara acak menjadi tiga kelompok dan masing-masing perlakuan mendapat 6
ulangan, yaitu (P1) injeksi PGF2α dosis 0,3 ml; (P2) injeksi PMSG dosis 30 IU; (P3) injeksi PMSG 40 IU, dari 18 ekor kelinci yang dalam keadaan fase diestrus. Masing-masing kelompok pada hari pertama diberi perlakuan (P1) injeksi PGF2α,
(P2) dan (P3) injeksi PMSG masing-masing 30 IU dan 40 IU, kemudian dilakukan pengamatan birahi pada kelinci betina setiap hari setelah penyuntikan. Hari ketiga pada ketiga kelompok (P1, P2, P3) tersebut yang menampakkan gejala birahi segera dilakukan perkawinan alam dengan 4 ekor pejantan dan tiap perkawinan dilakukan dua kali ejakulasi. Kelompok perlakuan (P3) di injeksikan hCG selang waktu 1 jam dilakukan kawin alam. Empat belas hari kelinci dilakukan pemeriksaan kebuntingan menggunakan alat USG (Ultrasonography) untuk mengetahui kelinci positif bunting, setelah 30 hari pelaksanaan kawin alam induk kelinci partus yang kemudian dilakukan penghitungan jumlah anak sekelahiran.
Peubah yang diamati adalah jumlah anak sekelahiran pada kelinci setelah dilakukan penyuntikan tersebut. Analisis data yang digunakan adalah Analysis Of Variance (ANOVA) atau uji F, kemudian uji F dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf kepercayaan 5%, sedangkan rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok (P1) menghasilkan 3,67 ± 1,211 ekor, kelompok (P2) 5,83 ± 0,753 ekor dan kelompok (P3) 7,67 ± 0,816. Berdasarkan uji statistik Anova diperoleh hasil (p<0,05) (Lampiran 4). Hal ini menunjukkan ada perbedaan nyata antara perlakuan (P1), dengan perlakuan (P2) dan (P3). Uji BNT menunjukkan bahwa jumlah anak sekelahiran adalah pada perlakuan (P1) berbeda nyata dengan perlakuan (P2) dan (P3) (p<0,05), perlakuan (P2) berbeda nyata dengan perlakuan (P3) (p<0.05).
Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa penyuntikan kombinasi hormon PMSG dan hCG dosis masing-masing 40 IU mampu meningkatkan jumlah anak sekelahiran kelinci New Zealand namun masih dalam batas kelahiran normal. Disarankan dilakukan penelitian pemberian kombinasi PMSG dan hCG waktu penyuntikan yang tepat untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Actions (login required)
 |
View Item |
