EFEKTIFITAS ANTIVIRAL EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata L. miers) TERHADAP VIRUS NEWCASTLE DISEASE PADA TELUR AYAM BEREMBRIO

GALUH KIRANANINGRUM R., 060710035 (2012) EFEKTIFITAS ANTIVIRAL EKSTRAK DAUN CINCAU HIJAU (Cyclea barbata L. miers) TERHADAP VIRUS NEWCASTLE DISEASE PADA TELUR AYAM BEREMBRIO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text
gdlhub-gdl-s1-2012-galuhkiran-21802-4.abstra-t.pdf

Download (108kB) | Preview
[img] Text (Fulltext)
fulltext galih.pdf
Restricted to Registered users only

Download (673kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan ekstrak daun cincau hijau (Cyclea Barbata L. Miers) terhadap virus Newcastle Disease secara in ovo. Daun cincau hijau (Cyclea Barbata Miers.) diketahui mengandung senyawa karbohidrat, polifenol, alkaloid cycleine, karotenoid, saponin, flavonoid, kardioplegikum dan lemak. Golongan senyawa tersebut dapat diekstraksi dengan etanol dan senyawa flavonoid yang mempunyai sifat antiviral dan antibakteri . Pada masing-masing perlakuan dilakukan pengujian untuk mengetahui perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Penelitian ini dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan, yaitu : Kelompok kontrol virus, sebuah tabung yang berisi virus ND 107EID50 / ml; Kelompok kontrol pelarut, sebuah tabung yang berisi pelarut DMSO dan PZ; Kelompok kontrol cincau , sebuah tabung yang berisi ekstrak daun cincau hijau dengan pelarut DMSO dan PZ tanpa pemberian virus ND strain velogenik; Kelompok P1, sebuah tabung yang berisi suspensi virus ND ditambah ekstrak daun cincau hijau dengan konsentrasi 35 ppm; Kelompok P2, sebuah tabung yang berisi suspensi virus ND ditambah ekstrak daun cincau hijau dengan konsentrasi 62 ppm; Kelompok P3, sebuah tabung yang berisi suspensi virus ND ditambah ekstrak daun cincau hijau dengan konsentrasi 70 ppm. Setiap perlakuan mendapat ulangan 10 kali. Pada kelompok Perlakuan setelah melakukan inokulasi ekstrak daun cincau hijau ke dalam 10 TAB yang berumur 9-11 hari dengan dosis 0,1 ml/TAB, setiap ulangan ditunggu sampai dengan 5 menit. Setelah itu inokulasi suspensi virus ND strain velogenik 107EID50 / ml. Kemudian TAB disimpan di dalam inkubator dengan suhu 370C sampai dengan 7 hari dan dilanjutkan dengan uji HA untuk mengetahui apakah virus itu tumbuh dalam TAB atau tidak setelah pemberian ekstrak daun cincau hijau. Data yang didapat dianalisa dengan uji Kruskal Wallis, dimana apabila terdapat perbedaan yang sangat nyata (p<0,01) maka dilanjutkan dengan uji Mann Whitney untuk membedakan perbedaan diantara perlakuan (Sunarjo,1991). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata antar perlakuan (P1, P2 dan P3) yang menggunakan ekstrak daun cincau hijau dengan dosis 35 ppm, 62 ppm dan 70 ppm terhadap kontrol virus yang hanya menggunakan virus ND saja. Hal ini membuktikan bahwa dengan pemberian ekstrak cincau hijau dosis 35 ppm selama 5 menit efektif dalam menghambat replikasi virus ND strain Velogenik secara in ovo, karena virus tidak dapat bereplikasi dengan baik di dalam TAB. Data yang di uji Mann Whitney menunjukkan bahwa antar perlakuan (P1, P2 dan P3) tidak terdapat perbedaan yang nyata.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK KH 112/12 Gal e
Uncontrolled Keywords: NEWCASTLE DISEASE
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF951-997.5 Diseases of special classes of animals
Divisions: 06. Fakultas Kedokteran Hewan
Creators:
CreatorsNIM
GALUH KIRANANINGRUM R., 060710035UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSuwarno, Dr. M.S., drhUNSPECIFIED
Depositing User: Turwulandari
Date Deposited: 18 Dec 2012 12:00
Last Modified: 26 Aug 2016 09:23
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/21821
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item