HUBUNGAN USIA PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN BENIGNA PROSTATIC HYPERPLASIA (Studi Kasus Di RSU Dr. Soetomo Surabaya)

ISHAQ PAWENNARI, 100431582 (2006) HUBUNGAN USIA PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN BENIGNA PROSTATIC HYPERPLASIA (Studi Kasus Di RSU Dr. Soetomo Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ASBTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-pawennarii-2311-fkm520-k.pdf

Download (350kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2006-pawennarii-2311-fkm52_06.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) yaitu tumor jinak pada prostate dan berhubungan dengan faktor usia. Lebih dari 50 % kaum pria diatas usia 50 tahun dan 75 % diatas usia 70 tahun mengalami peningkatan ukuran prostat, selain itu gangguan prostat erat hubungannya dengan merokok dimana nikotin dan konitin atau produk pemecah nikotin yang meningkatkan aktivitas enzim perusak androgen, sehingga menyebabkan perubahan keseimbangan hormon androgen. Menurut data WHO pada tahun 2000 terdapat ± 60 juta penderita BPH, 400 juta di negara industri dan 200 juta di negara sedang berkembang termasuk di Indonesia Sedangkan pada tahun 2003 laporan rekam medik bedah urology RSU Dr. Soetomo Surabaya Desember 2003 populasi pasien BPH rata-rata perbulan sebanyak 30 pasien. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari hubungan usia dan perilaku merokok dengan kejadian BPH. Rancangan penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan waktu penelitian termasuk penelitian case control. Sampel kasus penelitian adalah pasien BPH dan perokok di poliklinik urologi, IRNA Bedah C dan D RSU Dr Soetomo Surabaya sedangkan sampel kontrol adalah pasien yang tidak menderita BPH dan perokok di IRNA Bedah C dan D RSU Dr. Soetomo Surabaya. Variabel bebas adalah usia dan perilaku merokok responder sedangkan variabel tergantungnya adalah kejadian benigna prostat hyperplasia. Uji statistik menggunakan uji Chi - Square. Pada penelitian ini didapatkan yang menderita BPH sebesar 96,6% adalah usia diatas 50 tahun dibandingkan usia kurang dari 50 tahun sebesar 3.4%, sedangkan yang bukan BPH sebesar 56,6% adalah usia kurang dari 50 tahun dibandingkan usia diatas 50 tahun sebesar 41,4%. Dari analisa statistik didapatkan bahwa kejadian BPH ada hubungannya dengan usia (p=0,000, OR=0,025), pengetahuan merokok (p=0,013, OR=5,143), tindakan merokok (p=0,035, OR=3,636), sedangkan kejadian BPH tidak ada hubungan dengan sikap merokok (p=0,518, OR= 1.829). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa usia, pengetahuan dan tindakan merokok ada hubungan dengan kejadian BPH, sehingga disarankan bagi masyarakat yang memasuki usia lanjut melakukan deteksi dini dengan skrining pada kelompok usia lanjut serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang rokok dan bahaya rokok melalui penyuluhan secara individu maupun secara masal sehingga diharapkan masyarakat dapat memahami bahaya yang ditimbulkan dari perilaku kebiasaan merokok.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK FKM. 52/06 Paw h
Uncontrolled Keywords: PROSTATE � HYPERTROPHY, SMOKING
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM811-821 Deviant behavior. Social deviance
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Creators:
CreatorsNIM
ISHAQ PAWENNARI, 100431582UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorARIEF HARGONO, Drg.M.KesUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Sheli Erlangga Putri
Date Deposited: 29 Sep 2006 12:00
Last Modified: 11 Jun 2017 20:04
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/22146
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item