DENI MARIYANI, 100911371 (2011) FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING, REINFORCING PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Di Wilayah Kerja Puskesmas Jagir Surabaya. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-mariyanide-20829-fkm265-k.pdf Download (293kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s1-2011-mariyanide-17474-fkm265-f.pdf Restricted to Registered users only Download (928kB) | Request a copy

Abstract

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) dikenal sebagai salah satu hal yang berpengaruh paling kuat terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian menyatakan bahwa inisiasi menyusu dini dalam 1 jam pertama dapat mencegah 22% kematian bayi di bawah umur 1 bulan di Negara berkembang pencapaian 6 bulan ASI Eksklusif bergantung pada keberhasilan inisiasi menyusu dini dalam satu jam pertama. ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, bersamaan dengan pemberian makanan pendamping ASI dan meneruskan ASI dari 6 bulan sampai 2 tahun, dapat mengurangi sedikitnya 20% kematian anak balita. Kurangnya informasi tentang ASI menyebabkan ibu-ibu percaya kepada mitos-mitos bahwa ASI yang keluar pertama kali itu kotor, hal ini meyebabkan adanya kebiasaan dikalangan ibu untuk membuang kolostrum (ASI yang pertama kali keluar). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor predisposing, enabling, reinforcing dengan pemberian ASI eksklusif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Jagir Surabaya, sampelnya sebanyak 79 ibu yang memenuhi kriteria tertentu, diambil secara Simple Random Sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner, untuk wawancara secara langsung dengan responden. Hasilnya adalah bahwa ada hubungan antara perilaku inisiasi menyusu dini dan sosial budaya dengan pemberian ASI eksklusif. Dalam penelitian ini, untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif secara tepat dan sesuai maka promosi sosialisasi tentang ASI yang menyangkut pemberian kolostrum, inisiasi menyusu dini dan sosial budaya perlu digalakkan dan ditingkatkan oleh petugas kesehatan untuk memotivasi ibu-ibu atau calon ibu yang akan melahirkan.

Actions (login required)

View Item