ANALISIS RISIKO URUTAN AKTIVITAS LIFTING DENGAN METODE HIERARCHY TASK ANALYSIS ( STUDI PADA PT. ALSTOM POWER ESI, SURABAYA )

YOEL SETIAWAN, 101011132 (2013) ANALISIS RISIKO URUTAN AKTIVITAS LIFTING DENGAN METODE HIERARCHY TASK ANALYSIS ( STUDI PADA PT. ALSTOM POWER ESI, SURABAYA ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (123kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
Binder1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Proses manajemen risiko merupakan bagian dari analisis risiko. Langkah utama dalam analisis risiko adalah mengidentifikasi bahaya. Bahaya adalah sifat dari suatu bahan, cara kerja suatu alat, cara melakukan suatu pekerjaan atau lingkungan kerja yang dapat menimbulkan kerusakan harta benda, penyakit akibat kerja, atau bahkan hilangnya nyawa manusia. Risiko merupakan hasil dari probability dikalikan dengan consequences .PT. ALSTOM Power ESI adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan boiler yang digunakan pada industri pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dimana aktivitas pembuatannya melibatkan aktivitas pengangkatan dan pemindahan material dengan pesawat angkat angkut. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis risiko dari aktivitas proses pengangkatan dan pemindahan material pembuatan boiler dengan pesawat angkat angkut yang menghasilkan complexity of task. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan metode Hierarchy Task Analysis ( HTA ). HTA merupakan salah satu metode risk analysis yang digunakan dalam melakukan penelitian kualitatif dari risiko yang berhubungan dengan aktivitas angkat angkut. Selain itu HTA juga berfungsi sebagai metode pengendalian risiko secara administratif yang dilakukan berdasarkan analisis urutan langkah kerja. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 constrains yang memiliki nilai kritikal < 50 % pada pengoperasian forklift sedangkan pada pengoperasian overhead crane terdapat 1 constrains yang memiliki nilai kritikal < 50 %.. Hal ini menyebabkan risiko untuk melewati langkah kerja lifting berdasarkan urutan langkah kerja. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah 4 cosntrains yang memiliki kriteria kritikal < 50 %. Pada aktivitas pengoperasian overhead crane terdapat 1 constrains yang memiliki kriteria kritikal < 50 %. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan langkah yang memiliki peluang untuk dilewati dari urutan langkah kerja aktivitas lifting adalah pemakaian APD. Saran yang diberikan adalah sosialiasasi pada operator lifting tentang metode Task Analysis dalam pekerjaan pengoperasian lifting terutama dalam langkah pekerjaan pemakaian APD.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK FKM 114/13 Set a
Uncontrolled Keywords: Hierarchy Task Analysis
Subjects: K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3566-3578 Public health
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Creators:
CreatorsNIM
YOEL SETIAWAN, 101011132UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSulaksmono, M. , dr., M.S., M.PH., Sp.OkUNSPECIFIED
Depositing User: Dwi Marina
Date Deposited: 19 Nov 2013 12:00
Last Modified: 22 Aug 2016 01:10
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/23155
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item