PERBEDAAN HYGIENE SANITASI MAKANAN DAN HYGIENE PERORANGAN PEDAGANG MAKANAN JAJANAN KAKILIMA ANTARA BINAAN DENGAN NON BINAAN (Studi di Wilayah Kecamatan Gubeng Kota Surabaya Tahun 2007)

Nina Suhartini, 100311204 (2007) PERBEDAAN HYGIENE SANITASI MAKANAN DAN HYGIENE PERORANGAN PEDAGANG MAKANAN JAJANAN KAKILIMA ANTARA BINAAN DENGAN NON BINAAN (Studi di Wilayah Kecamatan Gubeng Kota Surabaya Tahun 2007). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-ninasuhart-5438-fkm160-k.pdf

Download (388kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2007-ninasuhart-5438-fkm1607.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Makanan dapat mengganggu kesehatan atau menimbulkan keracunan makanan (terjadi 5 kasus keracunan makanan di Kota Surabaya tahun 2005) akibat hygiene sanitasi makanan dan hygiene perorangan yang buruk. Makanan dapat disediakan melalui makanan jajanan kakilima. Makanan jajanan kakilima telah berkembang pesat tapi jauh dari memenuhi persyaratan kesehatan sehingga perlu pembinaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan hygiene sanitasi makanan dan hygiene perorangan pedagang makanan jajanan kakilima antara binaan dengan non binaan di wilayah Kecamatan Gubeng Kota Surabaya tahun 2007. Rancangan penelitian berupa croos sectional. Sampel ditarik dari populasi dengan cara stratified random sampling lalu diperoleh sebanyak 10 pedagang untuk binaan dan 35 pedagang untuk non binaan. Sampel diwawancarai dan diobservasi mengenai hygiene sanitasi makanan dan hygiene perorangan. Pedagang makanan jajanan kakilima binaan sebanyak 40% tingkat pendidikannya lulusan SMA, sebanyak 60% kondisi hygiene sanitasi makanan dikategorikan baik, dan sebanyak 70% kondisi hygiene perorangan dikategorikan baik. Sedangkan pedagang makanan jajanan kakilima non binaan sebanyak 25,71% tingkat pendidikannya tidak lulus SD dan lulus SD, sebanyak 65,71% kondisi hygiene sanitasi makanan dikategorikan sedang, dan sebanyak 60% kondisi hygiene perorangan dikategorikan sedang. Berarti belum semua pedagang makanan jajanan kakilima memenuhi PERMENKES RI No. 236/MENKES/PER/IV/1997 yang menyebutkan pengelolaan makanan jajanan kakilima harus dilaksanakan dengan memperhatikan kaidah — kaidah kebersihan (hygiene) dan sanitasi serta persyaratan kesehatan agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat. Hasil uji Mann Whitney didapatkan p(0,073) >α(0,05) maka tidak ada perbedaan hygiene sanitasi makanan antara pedagang binaan dengan pedagang non binaan, sedangkan p(0,069) >α(0,05) maka tidak ada perbedaan hygiene perorangan antara pedagang binaan dengan pedagang non binaan. Saran yang diajukan terhadap Dinas Kesehatan Kota adalah tetap melakukan pembinaan kepada pedagang makanan jajanan kakilima, terutama pada kebiasaan cuci tangan dengan sabun sebelum menjamah makanan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK FKM 16/07 Suh p
Uncontrolled Keywords: FOOD HANDLING; HYGIENE
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA601-602 Food and food supply in relation to public health
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat > Kesehatan Lingkungan
Creators:
CreatorsNIM
Nina Suhartini, 100311204UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAzizah, R, SH., M.Kes.UNSPECIFIED
Depositing User: Sulistiorini
Date Deposited: 21 Nov 2007 12:00
Last Modified: 18 Jun 2017 15:38
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/23377
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item