Dinny Suryani, 100531876 (2008) DERMATOSIS AKIBAT KERJA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA PADA PEMULUNG SAMPAH DI LPA BENOWO SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-suryanidin-7609-fkm940-k.pdf Download (413kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR PUSTAKA) gdlhub-gdl-s1-2008-suryanidin-7466-fkm940-a.pdf Download (369kB) | Preview
	Text (LAMPIRAN) gdlhub-gdl-s1-2008-suryanidin-7466-fkm940-n.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dermatosis akibat kerja adalah suatu kelainan pada kulit yang disebabkan oleh bahan-bahan yang berada di lingkungan kerja. Dermatosis akibat kerja menduduki lebih dari 40% dari' seluruh penyakit akibat kerja yang telah dilaporkan. Pemulung merupakan pekerjaan yang berguna, karena pemulung dapat mengurangi volume sampah dan merupakan salah satu bentuk daur ulang sampah. Tetapi akibat dari pekerjaannya, pemulung mempunyai resiko tinggi untuk terkena dermatosis akibat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik sampah, karakteristik pemulung sampah, mengidentifikasi kejadian dermatosis akibat kerja, mempelajari upaya pencegahan dermatosis akibat kerja dan personal hygiene pemulung sampah di LPA Benowo Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan analitik dengan rancang bangun cross sectional. Besar sampel penelitian sebanyak 87 pemulung. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah dermatosis akibat kerja, karakteristik sampah, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, lama kerja, upaya pencegahan dermatosis dan personal hygiene. Masing-masing variabel diteliti dengan menggunakan uji regresi logistik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sampah yang banyak terdapat di LPA Benowo Surabaya adalah sampah dari pemukiman. Dari 87 pemulung didapat 21 orang (24,1%) menderita dermatosis akibat kerja yang di diagnosis berdasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan. klinik. Jenis dennatosis akibat kerja yang diderita pemulung di LPA Benowo Surabaya adalah pitiriasis versikolor, dermatosis kontak alergi, dermatosis kontak iritan, acne venenata dan urtikaria. Diantara variabel umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, lama kerja, upaya pencegahan terhadap dermatosis akibat kerja dan personal hygiene pemulung, ternyata variabel yang paling berhubungan dengan dermatosis akibat kerja adalah umur dan lama kerja. Sebagian besar pemulung telah mempunyai upaya pencegahan terhadap dermatosis akibat kerja dan personal hygiene yang baik. Disarankan kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya untuk meningkatkan kepedulian terhadap pemulung dengan memberikan penyuluhan dan pendidikan secara berkala, memberikan upaya pemeriksaan kesehatan secara berkala dan motivasi kepada pemulung. Sedangkan pemulung diharapkan mempunyai kesadaran dan partisipasi penuh dalam upaya peningkatan kesehatan diri.

Actions (login required)

View Item