FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA ATLET BOLA BASKET : Studi di Klub Bola Basket Show Basket Club Surabaya 2006

MIERNA SARI TRIANA, 100210975 (2006) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA ATLET BOLA BASKET : Studi di Klub Bola Basket Show Basket Club Surabaya 2006. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2006-trianamier-2558-fkm133_-k.pdf

Download (411kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
24293.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Kesehatan olahraga merupakan upaya kesehatan yang memanfaatkan olahraga atau latihan fisik untuk meningkatkan derajat kesehatan. Dengan olahraga atau latihan fisik yang benar akan dicapai tingkat kesegaran jasmani yang baik dan merupakan modal penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (Depkes RI, 1994). Olahraga basket adalah salah satu cabang olahraga yang aktivitasnya cukup tinggi serta menuntut banyak ketahanan fisik, kecepatan, dan pengeluaran energi yang terus menerus. Untuk mendukung kegiatan tersebut, sangat diperlukan kondisi kesegaran jasmani yang cukup baik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari besarnya kekuatan hubungan dan besarnya risiko umur, jenis kelamin, kebiasaan olahraga, kesehatan perorangan, kebiasaan merokok, kecukupan tidur, dan status gizi dengan kesegaran jasmani atlet bola basket di Klub Bola Basket Show Bascet Club (SBC) Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik, yang bersifat observasional dengan desain studi cross sectional serta menggunakan uji statistik contigen coeficiency. Populasi penelitian ini adalah seluruh atlet bola basket di Klub Bola Basket Show Bascet Club (SBC) Surabaya. Sampel penelitian adalah total populasi, yaitu 72 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar atlet memiliki kesegaran jasmani kurang (47,22%). Kekuatan hubungan antara umur dengan kesegaran jasmani pada atlet termasuk kategori yang lemah (0,330) serta atlet yang berumur lebih dari 20 tahun 0,9 kali memiliki resiko untuk memiliki kesegaran jasmani kurang dari pada atlet yang berumur kurang dari 20 tahun. Kekuatan hubungan antara jenis kelamin dengan kesegaran jasmani pada atlet termasuk kategori yang sangat lemah (0,090) serta atlet yang berjenis kelamin perempuan 2,05 kali memiliki resiko untuk memiliki kesegaran jasmani kurang dari pada atlet yang berjenis kelamin laki- laki. Kekuatan hubungan antara keteraturan berolahraga dengan kesegaran jasmani pada atlet termasuk kategori yang sangat lemah (0,027) serta atlet yang tidak teratur berolahraga 11,4 kali memiliki resiko untuk memiliki kesegaran jasmani kurang dari pada atlet yang teratur berolahraga. Kekuatan hubungan antara frekuensi berolahraga dengan kesegaran jasmani pada atlet termasuk kategori yang sangat lemah (0,044) serta atlet yang frekuensi berolahraga kurang dari 3 kali 0,442 kali memiliki resiko untuk memiliki kesegaran jasmani kurang dari pada atlet yang frekuensi berolahraga lebih dari 3 kali. Kekuatan hubungan antara durasi berolahraga dengan kesegaran jasmani pada atlet termasuk kategori yang sangat lemah (0,000). Kekuatan hubungan antara kesehatan perorangannya dengan kesegaran jasmani pada atlet termasuk kategori yang kuat (0,680) serta atlet yang kesehatan perorangannya sakit 0,7 kali memiliki resiko untuk memiliki kesegaran jasmani kurang dari pada atlet yang kesehatan perorangannya sehat. Kekuatan hubungan antara kebiasaan merokok dengan kesegaran jasmani pada atlet termasuk kategori yang sedang (0,514) serta atlet yang mempunyai kebiasaan merokok 0,6 kali memiliki resiko untuk memiliki kesegaran jasmani kurang dari pada atlet yang tidak mempunyai kebiasaan merokok.. Kekuatan hubungan antara kecukupan tidur dengan kesegaran jasmani pada atlet termasuk kategori yang lemah (0,208) serta atlet yang tidak cukup tidur 0,75 kali memiliki resiko untuk memiliki kesegaran jasmani kurang dari pada atlet yang cukup tidur. Kekuatan hubungan antara status gizi dengan kesegaran jasmani pada atlet termasuk kategori yang kuat (0,779). serta atlet yang status gizinya kurus 1,55 kali memiliki resiko untuk memiliki kesegaran jasmani kurang dari pada atlet yang status gizinya normal. Sebagai saran di dalam penelitian ini adalah perlunya pemantauan status gizi kurang, perlunya latihan kebugaran dan berolahraga secara teratur minimal 3 kali dalam seminggu dengan durasi minimal 30 menit.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK FKM.133/06 Tri f
Uncontrolled Keywords: BASKETBALL PLAYERS; PHYSICAL FITNESS
Subjects: Q Science > QA Mathematics > QA299.6-433 Analysis
Divisions: 10. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Creators:
CreatorsNIM
MIERNA SARI TRIANA, 100210975UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Shela Erlangga Putri
Date Deposited: 12 Oct 2006 12:00
Last Modified: 06 Jun 2017 18:19
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/24293
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item