PENENTUAN FREKUENSI OPTIMAL GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK TERAPI DIABETES MELITUS PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

AGUNG SUCI DIAN SARI, 080610280 (2010) PENENTUAN FREKUENSI OPTIMAL GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK TERAPI DIABETES MELITUS PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
gdlhub-gdl-s1-2011-sariagungs-12454-pdf Abstrak.pdf

Download (617kB) | Preview
[img] Text (Fulltext)
gdlhub-gdl-s1-2011-sariagungs-12454-pdf Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah matras tourmaline yang diberi sumber pembangkit gelombang elektromagnetik frekuensi 15 kHz, 30 kHz, 60 kHz dan 120 kHz berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih dalam kondisi diabetes melitus serta untuk menentukan frekuensi optimal yang berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih dalam kondisi diabetes melitus . Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran kapasitansi (distribusi muatan listrik udara), daya pancar infra merah dan medan magnet diatas matras tourmaline saat tanpa dialiri gelombang elektromagnetik dan saat dialiri gelombang elektromagnetik frekuensi 15 kHz, 30 kHz, 60 kHz dan 120 kHz. Hasil pengukuran menunjukkan terjadi kenaikan rata-rata kapasitansi, daya pancar infra merah dan medan magnet saat tanpa dialiri gelombang elektromagnetik terhadap saat dialiri gelombang elektromagnetik frekuensi 15 kHz, 30 kHz, 60 kHz dan 120 kHz. Kenaikan rata-rata kapasitansi, daya pancar infra merah dan medan magnet tertinggi pada frekuensi 15 kHz. Untuk mengetahui pengaruh perubahan distribusi muatan litrik udara, daya pancar infra merah dan medan magnet diatas matras tourmaline terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih, digunakan 27 ekor tikus putih berumur 2-3 bulan dengan berat badan 150-200 gram. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) berupa eksperimen Randomized Pre Test – Post Test Control Group Design. Tikus putih dibagi secara acak menjadi 9 kelompok yaitu 4 kelompok diabetik (induksi streptozotocin dan nicotinamide), 4 kelompok nondiabetik (tanpa induksi streptozotocin dan nicotinamide) dan 1 kelompok kontrol (induksi streptozotocin dan nicotinamide). Untuk kelompok diabetik dan nondiabetik diterapi pada matras tourmaline dengan frekuensi 15 kHz, 30 kHz, 60 kHz dan 120 kHz selama 4 minggu (1 jam/hari), sedangkan untuk kelompok kontrol tanpa diterapi. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor tikus putih. Analisa data dilakukan dengan uji ANOVA ( . Jika terdapat perbedaan yang bermakna dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa matras tourmaline yang diberi sumber pembangkit gelombang elektromagnetik frekuensi 15 kHz, 30 kHz, 60 kHz dan 120 kHz berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih dalam kondisi diabetes melitus, dengan frekuensi optimal yang berpengaruh terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih dalam kondisi diabetes melitus adalah pada frekuensi 15 kHz dengan lama waktu terapi selama 4 minggu (1 jam/hari) diperoleh kadar gula darah rata-rata sebesar 112,67 mg/dl dengan prosentasi penurunan sebesar 55,11 %.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK MPF 59/10 Sar p
Uncontrolled Keywords: Electromagnetic fields diabetes mellitus
Subjects: Q Science > QC Physics > QC669-675.8 Electromagnetic theory
Divisions: 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Fisika
Creators:
CreatorsNIM
AGUNG SUCI DIAN SARI, 080610280UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorWelina Ratnayanti K, Ir.UNSPECIFIED
Depositing User: hari
Date Deposited: 18 Feb 2011 12:00
Last Modified: 16 Aug 2016 06:50
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/24705
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item