EFEKTIFITAS RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiZa Roxb.) UNTUK MENURUNKAN KADAR OKSIDAN DARAH MENCIT AKIBAT RADIKAL BEBAS 2 ~METHOXYETHANOL

SELVI SETIAWAN, 080412903 (2008) EFEKTIFITAS RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiZa Roxb.) UNTUK MENURUNKAN KADAR OKSIDAN DARAH MENCIT AKIBAT RADIKAL BEBAS 2 ~METHOXYETHANOL. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
gdlhub-gdl-s1-2008-setiawanse-9617-mpb240-k.pdf

Download (468kB) | Preview
[img] Text (Full Text)
gdlhub-gdl-s1-2009-setiawanse-9564-mpb24_08.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Curcuma xanthorrhiza Roxb. untuk menurunkan kadar oksidan darah akibat radikal bebas 2-Methoxyethanol (2-ME). Senyawa Ethylene Glycol Monomethyl Ether (EGME) atau 2-Methoxyethanol (2-ME) adalah salah satu bahan yang banyak digunakan sebagai bahan dasar plastik (plasticizer) dan bahan pelarut dalam industri cat. Sifat 2-ME mudah menguap sehingga mudah masuk dalam tubuh melalui pernapasan. Di dalam tubuh, 2-ME menghasilkan metabolit berupa MAA yang merupakan suatu senyawa radikal bebas yang dapat membentuk radikal bebas baru dan menimbulkan reaksi rantai sehingga meningkatkan kadar oksidan dalam darah. Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit betina (Mus musculus) strain BALB/c yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan Kontrol diberi 0,5 ml aquades, kelompok ME diberi 0,25 ml larutan 2-ME dosis 11 mmol/g BB, kelompok Tm-ME diberi 0,5 ml 10% infus rimpang temulawak dan 0,25 ml larutan 2-ME, Kelompok ME-Tm diberi 0,25 ml larutan 2-ME dan 0,5 ml infus rimpang temulawak, kelompok Tm-ME-Tm diberi 0,5 ml infus rimpang temulawak baik sesudah maupun sebelum pemberian 0,25 ml larutan 2-ME. Infus rimpang temulawak diberikan melalui gavage selama 7 hari berturut - turut, 2-ME diberikan secara intra-peritoneal selama 3 hari. Sampel darah diambil setelah hari terakhir perlakuan secara intra cardiac sebanyak 0,1 ml. Kadar oksidan darah diketahui dari besarnya persentase peredaman DPPH yang didapat dari pengukuran absorbansi dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Analisis data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smimov (uji distribusi) dan dilanjutkan dengan uji Anova (α = 0,05). Jika terdapat perbedaan yang bermakna diantara kelompok perlakuan, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan selang kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kadar oksidan pada kelompok perlakuan ME dan penurunan kadar oksidan pada kelompok Tm-ME, ME¬Tm, Tm-ME-Tm bila dibandingkan dengan kelompok Kontrol. Penurunan kadar oksidan disebabkan karena adanya aktivitas temulawak sebagai antioksidan yang mampu menstabilkan radikal bebas yang terbentuk akibat pemberian 2-ME. Diduga kandungan flavonoid dan curcumin dalam temulawak merupakan senyawa fenolik yang memiliki aktivitas biologis sebagai anti radikal bebas yang dapat menangkap senyawa oksigen reaktif yang dihasilkan dari metabolisme 2-ME dalam tubuh.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK MPB 24/08 Set e
Uncontrolled Keywords: CURCUMA; PLANT, EXTRACTS; MEDICINAL PLANTS
Subjects: Q Science
Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica
Divisions: 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi
Creators:
CreatorsNIM
SELVI SETIAWAN, 080412903UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSugiharto, S.Si.,M.SiUNSPECIFIED
Thesis advisorWin Darmanto, Prof.Drs.,M.Si,Ph.DUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Septian Eko Budianto
Date Deposited: 18 May 2009 12:00
Last Modified: 02 Aug 2016 09:28
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/25900
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item