PREVALENSI CACING Tubifex YANG TERINFEKSI Myxobolus DI SENTRA BUDIDAYA IKAN KOI (Cyprinus carpio) DI DESA NGLEGOK, KABUPATEN BLITAR-JAWA TIMUR

ALFIN NURAIDA ASSANTHI, 140911010 (2014) PREVALENSI CACING Tubifex YANG TERINFEKSI Myxobolus DI SENTRA BUDIDAYA IKAN KOI (Cyprinus carpio) DI DESA NGLEGOK, KABUPATEN BLITAR-JAWA TIMUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text
ASSANTHI, ALFIN NURAIDA.pdf

Download (899kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Ikan mas koi merupakan ikan konsumsi air tawar yang banyak diminati konsumen, serta pembudidayaanya yang cukup sederhana dan mudah, dapat dilakukan di kolam, sawah, waduk, sungai air deras, maupun pada keramba jaring apung di perairan umum. Hambatan yang dihadapi pada budidaya ikan koi adalah munculnya hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit dapat berdampak pada kerugian budidaya yang besar. Salah satu parasit yang dapat menyebabkan kerugian adalah Myobolus. Berdasarkan kasus tersebut, perlu penekanan pertumbuhan Myxobolus agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar. Spora dari Myxobolus memerlukan cacing oligochaeta untuk berkembang menjadi actinosporea. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui prevalensi cacing Tubifex yang terinfeksi oleh Myxobolus di sentra budidaya ikan koi sentra budidaya ikan Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey. Yaitu pengambilan sampel yang terdapat pada lapangan. Total kolam yang diteliti adalah tiga kolam dan ditemukan cacing Tubifiex sebanyak 110, 130, dan 140 ekor. Parameter utama dari penelitian ini adalah prevalensi cacing Tubifex tubifex yang terinfeksi Myxobolus. Parameter penunjang dalam penelitian ini adalah sikan koi yang terinfeksi Myxobolus, kolam ikan koi yang positif terinfeksi Myxobolus yang sedang tidak dalam pengobatan serta jumlah nodul pada insang ikan koi. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa prevalensi 9,33% dengan jumlah cacing Tubifex tubifex positif terinfeksi Myxobolus 36 ekor dan 344 cacing Tubifex tubifex lainnya negatif terinfeksi Myxobolus. Prevalensi di kolam A dengan jumlah sampel 110 ekor cacing Tubifex tubifex terdapat 9 cacing Tubifex tubifex positif terinfeksi dan 101 cacing Tubifex tubifex yang negatif terinfeksi dengan nilai prevalensi sebesar 8,1 %. Prevalensi di kolam B dengan jumlah sampel 130 ekor cacing Tubifex tubifex terdapat 12 ekor cacing Tubifex tubifex positif terinfeksi dan 118 cacing Tubifex tubifex yang negatif terinfeksi dengan nilai prevalensi sebesar 9,2 %. Prevalensi di kolam C dengan jumlah sampel 140 ekor cacing Tubifex tubifex terdapat 15 ekor cacing Tubifex positif terinfeksi dan 125 ekor cacing Tubifex tubifex yang negatif terinfeksi dengan nilai prevalensi sebesar 10,7 %. Nilai prevalensi tertinggi terdapat pada kolam C dan nilai prevalensi terendah terdapat pada kolam A dengan nilai prevalensi sebesar 8,1 %.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC. KK. PK. BP. 67-14 Ass p
Uncontrolled Keywords: HELMINTHS; FISHERIES
Subjects: S Agriculture
S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan
Creators:
CreatorsNIM
ALFIN NURAIDA ASSANTHI, 140911010UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorGunanti Mahasri,, Dr. Ir. M.Si, danUNSPECIFIED
Thesis advisorKismiyati., Dr. Ir., M.Si.UNSPECIFIED
Depositing User: Agung BK
Date Deposited: 09 Sep 2014 12:00
Last Modified: 24 Sep 2016 04:29
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/26306
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item