KESANTUNAN IMPERATIF DALAM INTERAKSI ANTARSANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT BANJARANYAR PACIRAN LAMONGAN JAWA TIMUR

LUTHFIYATIN, IDA, NIM. 120110334 (2007) KESANTUNAN IMPERATIF DALAM INTERAKSI ANTARSANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT BANJARANYAR PACIRAN LAMONGAN JAWA TIMUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2007-luthfiyati-4856-fsbi08-k.pdf

Download (325kB) | Preview
[img] Text (full text)
gdlhub-gdl-s1-2007-luthfiyati-4856-fsbi08-7.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Masyarakat pesantren merupakan komunitas yang menarik untuk diteliti. Pemakaian tuturan bermakna pragmatik imperatif tidak selalu sama antara masyarakat pesantren dengan masyarakat lainnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah kesantunan imperatif antarsantri putri Pondok Pesantren Sunan Drajat Banjaranyar Paciran Lamongan dimana masalah dibatasi pada bentuk kesantunan pragmatik imperatif, makna dasar pragmatik imperatif, dan strategi kesantunan antarsantri putri dilihat dari tingkat ilmu dan status kelembagaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesantunan imperatif antarsantri putri Pondok Pesantren Sunan Drajat sehingga diharapkan memberi manfaat baik secara praktis maupun teoritis. Melalui pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif ditemukan bahwa pesantren merupakan komunitas yang unik dimana penerapan norma-norma pesantren maupun budaya Jawa masih terlihat kuat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak dan metode cakap. Dalam metode simak digunakan teknik dasar berupa teknik sadap yang diikuti dengan teknik lanjutan berupa teknik simak libat cakap serta teknik catat. Metode cakap memiliki teknik dasar berupa teknik pancing yang selanjutnya disertai dengan teknik lanjutan cakap semuka. Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode padan pragmatis. Kemudian hasil data yang telah dianalisis tersebut disajikan secara informal yaitu dalam bentuk kata-kata biasa. Dari kajian teoritik diketahui bahwa tingkat ilmu dan status kelembagaan sangat mempengaruhi bentuk tuturan bermakna pragmatik imperatif santri. Dari berbagai makna pragmatik imperatif tersebut juga bisa diketahui makna dasar pragmatik imperatif yang digunakan santri dalam berkomunikasi. Pemakaian tuturan bermakna pragmatik imperatif hampir bisa dipastikan tidak ada dalam tuturan santri terhadap ustadzah maupun pengurus. Hal ini dipengaruhi oleh konteks sosial dan konteks situasi serta perpaduan budaya pesantren dan Jawa, dimana seorang santri jika berkomunikasi dengan orang yang mempunyai status sosial lebih tinggi, mereka menerapkan sikap wedi (takut), isin (malu), dan sungkan. Selain itu dari penelitian ini ditemukan bahwa tuturan yang lebih panjang tidak selalu dinilai lebih santun. Justru dalam komunikasi santri terhadap ustadzah dan pengurus, tuturan yang pendek, singkat, dan tidak banyak bicara dinilai lebih santun.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FS. BI 08/07 Lut k
Uncontrolled Keywords: GRAMMAR, COMPARATIVE AND GENERAL � IMPERATIVE; MUSLIM STUDENTS
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc > BP174-190 The practice of Islam
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > HQ1-2044 The Family. Marriage. Women > HQ1101-2030.7 Women. Feminism
Divisions: 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia
Creators:
CreatorsNIM
LUTHFIYATIN, IDA, NIM. 120110334UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSri Wiryanti Budi Utami, Dra., M.Si.UNSPECIFIED
Depositing User: Sulistiorini
Date Deposited: 15 Jun 2007 12:00
Last Modified: 15 Jun 2017 17:25
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/27353
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item